Rabu, 08 Mei 2013

Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1

 
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1 
Cerita bermula di suatu hari di musim dingin yang putih. Sebuah pohon tampak berdiri kokoh di antara hamparan salju yang memutih. Daun-daunnya berguguran tertiup angin di awal musim dingin. Hembusan angin musim dingin, mentari yang bagai setitik cahaya di langit yang tertutup kabut, menambah romantisme putih hari itu.

Tampak dua buah tas tergeletak di atas bangku panjang di bawah pohon kokoh itu. Sebuah tas bening berukuran sedang dan sebuah tas kain kecil. Di kejauhan, tampak seseorang sedang berjalan menjauh. Ternyata tas bening itu berisi bayi laki-laki yang tertutup selimut tebal.

 
Scene beralih ke sebuah kamar. Tampak lukisan pohon kokoh itu, dan pemandangan lalu lintas kota Seoul dari ketinggian. Di tempat tidur, Oh Soo (Jo In Sung) mengamati dua buah dadu yang dipegangnya. Tampak Jin So Ra (Seo Hyo Rim), kekasih Oh Soo, memeluk pundak Oh Soo dari belakang seraya merenung. Terdengar suara percakapan Oh Soo dan So Ra,
“Apanya yang aneh tentang yang aku katakan? Tidak bisakah aku hidup setengah hati seperti ini saja?”  ujar Oh Soo.
“Apa perlu ada alasan bagi seseorang untuk hidup? Lalu, bagaimana bisa seseorang tetap hidup tanpa memiliki alasan ataupun arti?” timpal So Ra.
“Benarkah?”
“Seperti apa keluargamu?” tanya So Ra tiba2.
“Keluarga?” Oh Soo tampak merenung mendengar pertanyaa So Ra. Ingatannya kembali ke hari di musim dingin itu.

Terdengar suara tangisan bayi yang menyayat hati. Ternyata bungkusan itu berisi Oh Soo yang masih bayi yang dibuang ibunya.  Di kejauhan, seorang wanita setengah berlari, menjauh meninggalkan Oh Soo yang masih bayi di bangku di bawah pohon itu. Ibu Oh Soo begitu tega membuang Oh Soo di tengah musim dingin yang dinginnya menusuk hingga ke tulang.
“Keluarga…keluarga…” ucap Oh Soo seraya tersenyum penuh arti.
 
Di kediaman Presdir Oh Se Ho (ini Full House-nya Tae Ik ^^), tampak seorang gadis sedang berlari di treadmill sambil menyalakan tv. Dia adalah Oh Young (Song Hye Kyo), putri tunggal Presdir Oh. Seorang reporter sedang menyampaikan laporan berita tentang Presdir Oh.

Sejak Ketua PL Group, Oh Se Ho, mengalami koma akibat pembengkakan pembuluh darah, sudah 300 hari semenjak Ketua tidak aktif memimpin perusahaannya…

Orang yang reporter itu bicarakan, sedang terbaring koma di kamarnya. Sudah hampir setahun sejak Presdir Oh terbaring koma dan mendapat bantuan oksigen. Di dalam kamar Presdir Oh, tampak Pengacara keluarga Oh, Pengacara Jang Sung (Kim Kyu Cheol), Sekretaris Presdir Oh, Sekretaris Wang Hye Ji (Bae Jong Ok) dan tunangan Oh Young, Lee Myung Ho (Kim Young Hoon) yang juga ikut menonton laporan berita itu.

Perusahaan tengah mengalami ketegangan internal signifikan. Hanya dengan menggunakan dana perusahaan, Ketua Oh telah banyak mengembangkan teknologi paten. Dan selama 24 tahun terakhir, beliau telah mengalokasikan dan untuk penelitian medis dan mengembangkan PL Group menjadi perusahaan yang ada sekarang…
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Dalam tayangan itu, tampak Presdir Oh yang waktu itu masih sehat dan Pengacara Jang  dalam acara menggunting pita meresmikan sebuah projek. Dan juga foto Presdir Oh saat Oh Young di wisuda. Serta adapula tayangan tunangan Oh Young, Lee Myung Ho.

Ketua Oh tidak memiliki keluarga lainnya selain putrinya yang berusia 26 tahun, Oh Young. Tunangan Oh Young, Lee Myung Ho, telah menjalankan tanggung jawab Ketua selama 300 hari belakangan ini. PL Group tengah menghadapi keputusan besar  antara memilih ketua baru ataukah menunggu Ketua Oh  untuk pulih. Keputusannya tepat di depan kita….

Tv dimatikan. Myung Ho tiba2 buka suara, “Aku tidak bisa lagi bekerja sebagai Ketua pengganti. Aku pikir selagi Ketua masih hidup, pernikahanku dan Young…” ucapan Myung Ho terpotong karena kehadiran Oh Young. Oh Young masuk ke kamar ayahnya dan memandang tanpa ekspresi. Melihat kehadiran Oh Young, Pengacara Jang dan Sekretaris Wang yang tengah duduk, segera berdiri.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
“Biasanya saat orangtua sedang tidak sehat, bukankah hal yang tidak baik jika mengadakan acara besar, Pengacara Jang?” tanya Oh Young pada Pengacara Jang. Pengacara Jang membenarkan ucapan Oh Young. “Betapapun terdesaknya kita, itu tidak pantas dilakukan,” terang Pengacara Jang. Sekretaris Wang tampak tidak setuju dengan keputusan Oh Young yang ingin menunda pernikahannya dengan Myung Ho, “Tapi para dokter ingin kita bersiap diri. Bagaimana jika nanti terjadi sesuatu di saat ayahmu tak ada….”

Oh Young tiba2 memotong ucapan Sekretaris Wang. “Ayahku masih hidup. Tolong berhati-hatilah dalam berbicara,” tegas Oh Young. Semua yang ada di ruangan itu mendadak terdiam mendengar ucapan Oh Young, terutama Sekretaris Wang yang tampak berusaha menahan rasa kesalnya.
Oh Young lalu berjalan menghampiri ayahnya yang masih terbaring belum sadarkan diri di tempat tidur. Oh Young berjalan pelan seraya meraba dinding. Ya, Oh Young tidak bisa melihat. Dia kehilangan penglihatannya. Oh Young lalu meraba pinggiran kursi, dan duduk di kursi yang sudah disediakan untuknya di samping tempat tidur ayahnya. Oh Young berusaha mencari tangannya dengan meraba kasur dan menggenggam erat tangan ayahnya. Tampak kesedihan yang teramat dalam terpancar dari wajah Oh Young.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Soo sedang bermain poker di sebuah hotel bersama dengan 3 pemain lainnya. Sementara Park Jin Sung (Kim Bum), partner Oh Soo berdiri di samping lemari menyaksikan permainan itu. Bandar lalu memberikan sebuah kartu untuk Oh Soo (kayaknya Oh Soo dan nih Bandar sekongkol deh, pandangannya aneh sih ngeliat Oh Soo). Oh Soo membuka sedikit ujung kartunya lalu melirik ke arah Jin Sung. Jin Sung memberi isyarat mengiyakan. Pria berjas khaki, memasang semua taruhannya, begitu pun pria berjas abu2. Giliran Oh Soo, dia memasang sedikit taruhan, lalu memutuskan mempertaruhkan semua kepingannya. Semua melirik ke arah Oh Soo. Pria berjas hitam yang duduk di samping Oh Soo seakan tidak mau kalah, dia juga mempertaruhkan semua kepingannya.

Pria berjas abu2 lalu membuka kartunya lalu tersenyum senang, “Ace, dua pair”. Pria berjas khaki berdiri dari kursinya karena mendapat kartu yang tidak bagus. Pria yang duduk di samping Oh Soo juga ikut membuka kartunya, “King, Full House.” Pria itu hendak berdiri mengambil semua taruhan karena merasa dirinyalah yang memenangkan permainan. “Tunggu!” seru Oh Soo tiba2. Pria itu memalingkan wajahnya menatap Oh Soo. Oh Soo lalu membuka kartunya, “Two Poker!” Senyum di wajah pria berjas hitam itu mendadak lenyap.
Oh Soo-lah pemenangnya. Jin Sung tersenyum senang. Oh Soo lalu berdiri dan berjalan meninggalkan meja permainan itu diikuti Jin Sung yang terus tersenyum. Pria berjas hitam itu berteriak kesal pada Bandar yang sibuk membereskan meja permainan, “Aisshh…Kalian merencanakan ini, kan? Kenapa kau hanya menginjakku? Kenapa aku terus kalah?!”. Oh Soo yang berjalan keluar tidak bisa menahan senyumnya karena berhasil mengerjai pria itu. Dugaan pria berjas hitam itu memang benar kalau Bandar dan Oh Soo memang bersekongkol untuk mengerjainya. Jin Sung menegur Oh Soo, “Ini bukan saatnya tersenyum.” Seorang pria yang berjalan ke arah mereka dan menyerahkan sebuah koper berisi uang. Jin Sung mengambil koper itu. Oh Soo berkata tampaknya mereka (anak buah dari pria yang kalah itu) ada banyak.

Pria yang kalah tadi berteriak pada anak buahnya, “Apa yang kalian lakukan? Tangkap bajingan itu!” Oh Soo dan Jin Sung yang mendengar seruan pria tadi, bergegas lari. Mereka tiba2 berhenti. Oh Soo memberi isyarat agar Jin Sung lari. Jin Sung mengerti, dia bergegas lari seraya membawa koper itu. Oh Soo menarik nafas, bersiap menghajar anak buah pria yang kalah yang sudah ada di belakangnya. Oh Soo lalu mengeluarkan lembaran uang dari saku jas dan melemparkannya ke udara seraya melayangkan tendangan ke kedua orang yang berniat menghajarnya. Oh Soo menjadikan uang itu sebagai pengalih perhatian. Tiba2 terdengar monolog Oh Soo yang menjawab pertanyaan So Ra, kekasihnya, tentang arti hidup sebagai pengiring perkelahiannya…

Orang-orang ingin mencari arti dari hidup mereka. Jadi, demi mencari arti hidup itu, beberapa orang mempertaruhkan nyawa mereka untuk cinta yang akan segera mereka lupakan
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Jin Sung yang berlari sambil membawa koper, berbelok ke sebuah ruangan. Tapi, Jin Sung berjalan mundur karena dua anak buah pria tadi menghadangnnya. Salah seorang dari mereka tiba2 melayangkan pukulan ke wajah Jin Sung. Jin Sung memegang bibirnya yang berdarah seraya nyengir ke kedua pria yang memukulnya tersebut. Jin Sung balas memukul kedua pria tadi dengan koper yang di bawahnya. Sementara Oh Soo masih sibuk menghajar dua pria yang menghadangnya, begitupun Jin Sung.

Beberapa orang lainnya mempertaruhkan nyawa mereka untuk mengejar hasrat yang akan segera menghilang seperti gelembung. Apapun itu, semuanya sama saja. Semua ini akan berlalu.

Jin Sung memukul pria botak yang menghadangnya dengan koper. Tapi pria botak itu malah menarik Jin Sung dan menyudutkannya ke tembok seraya menghajarnnya. Oh Soo sudah selesai ‘mengurus’ kedua pria yang menghadangnya. Oh Soo menarik nafas lega, tapi kelegaannya hanya sementara. Oh Soo melirik ke arah Jin Sung yang dihajar dua pria tadi. Oh Soo segera berlari menyelamatkan Jin Sung dengan menendang kedua pria itu, hingga mereka jatuh terjengkal. Oh Soo segera menarik pergi Jin Sung. Mereka bergegas berlari, tapi koper yang dipegang Jin sung terjatuh. Mereka berusaha mengambilnya, tapi kedua pria tadi masih berusaha mengejar mereka. Salah satu pria itu meraih kerah belakang Oh Soo. Tapi Oh Soo dengan sigap memukul pria tadi hingga terjengkal ke samping, Jin Sung bergegas memukul pria itu dan menendangnya berkali-kali. Oh Soo lalu menghajar pria botak yang hendak memukulnya hingga tersungkur ke lantai. Oh Soo melirik ke Jin Sung yang dengan emosi terus memukul pria tadi. Oh Soo segera menariknya pergi.

Semua orang mengatakan bahwa mereka mencari arti hidup. Jadi, haruskah aku juga mencoba untuk mencari arti hidup dari dunia yang kacau ini?”

Oh Soo dan Jin Sung berlari pergi dengan senyum kemenangan tersungging di bibirnya. Sekali lagi Oh Soo menang dan sekali lagi rencana mereka berhasil. (aaahhhh…melting saia liat senyum dua oppa ini).

Jika begitu, akankah ada sesuatu berubah dalam hidupku? Aku sudah menjalani seluruh hidupku dengan meyakini bahwa tak ada seoranpun yang bisa kuandalkan selain diriku sendiri. Akankah ada momen-momen pencerahan seperti itu untukku juga?Lalu, haruskah kita mulai sekarang?
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Di Apartemen Oh Soo. Oh Soo baru saja selesai mandi. Tampak So Ra duduk termenung di kursi seraya memeluk kedua lututnya. Oh Soo menggeringkan rambutnya dengan handuk lalu membuang handuk yang dipakainya ke kursi. Oh Soo mengambil segelas vodka lalu berjalan menuju jendela. So Ra melirik Oh Soo yang berdiri di depannya seraya memandang keluar jendela.
 “Suatu hari kau akan meninggalkanku?” tanya So Ra tiba-tiba. Oh Soo memalingkan wajahnya menatap So Ra, “Jika kau mempercayainya, itu akan menjadi kenyataan.” So Ra terdiam mendengar ucapan Oh Soo. Oh Soo kembali memalingkan wajahnya dari So Ra menatap pemandangan malam kota Seoul. “Aku tak punya apa-apa lagi, jadi haruskah aku mempercayai hal-hal bodoh tak berguna yang dikatakan orang-orang? Dengan begitu akankah hidupku akan jadi lebih menarik?

Perlahan air mata So Ra menetes. Dia yang awalnya duduk menyender, menegakkan badannya. “Kau kejam,” ujar So Ra seraya menangis. Oh Soo yang menanggapi ucapan So Ra sebagai pujian, tersenyum senang bagai anak kecil yang mendapat hadiah mainan. “Aku setuju,” tukas Oh Soo. So Ra semakin menangis dalam diamnya mendengar ucapan Oh Soo. Oh Soo terus tersenyum seraya meneguk minumannya. Oh Soo tampak menikmati hidupnya.
Di kediaman keluarga Oh, Sekretaris Wang sedang merapikan tempat tidur Oh Young. Oh Young yang sudah berganti pakaian tidur, perlahan mendekati tempat tidur dan berbaring seraya memejamkan mata. Sekretaris Wang menyelimuti Oh Young. Sekretaris Wang mengucapkan selamat tidur pada Oh Young. Oh Young sepertinya sudah tertidur. Sekretaris Wang mematikan lampu kamar dengan remote lalu berjalan keluar kamar. Saat terdengar bunyi pintu yang ditutup, Oh Young membuka matanya. Ternyata Oh Young belum tidur sama sekali.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Pagi hari, Oh Soo, Jin Sung dan seorang teman mereka yang juga bernama Oh Soo (Lee Jae Woo), sedang jogging sambil bercengkrama. Mereka lewat di atas jembatan. Jin Sung tampak protes pada Oh Soo yang satu (kita panggil Soo aja ya biar gak bingung) yang terus berkata kalau dirinya adalah putra sulung Ketua PL Group. “Jika kau adalah putra sulung Ketua PL Group, maka aku putra rahasia Steve Jobs,” cibir Jin Sung. Soo tampak kecewa karena Jin Sung tidak percaya pada ucapannya dan terus meyakinkan Jin Sung kalau apa yang dia katakan itu benar. Soo memang putra sulung Presdir Oh Se Ho, kakak Oh Young.
“Hei! Aku tidak tahu dengan orang lain, tapi aku tidak akan pernah berbohong padamu dan Hyung! Ibuku mengatakan saat aku delapan tahun dan adik perempuanku enam tahun, dia bercerai dari ayahku,” ujar Soo.
Tapi Jin Sung buru2 menimpali ucapan Soo.“Dia meninggalkan adik perempuanmu bersama ayahmu dan hanya membawamu. Lalu ibumu tiba-tiba meninggal dan karena itulah kau sekarang hidup seperti pembantu. Kau ingin berbohong begitu lagi, kan?”

Oh Soo hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua. Soo yang kesal berkata kalau dia serius! Jin Sung malah mencibir Soo, “Tentu, jika begitu pergilah ke ayahmu dan minta dia memberikanmu uang. Dan jangan jalani hidup menyedihkan seperti ini.” Soo berusaha membela diri, “Saat ibuku sekarat, dia melarangku untuk mencari ayahku hanya demi uang. Aku harus mengikuti wasiatnya.” Sambil tersenyum,Soo berkata kalau nanti, dia akan menjadi seorang koki di restoran masakan Italia. “Dengan percaya dirinya aku berdiri di hadapan ayah dan adikku tanpa rasa malu.”
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Jin Sung lagi2 mencibir rasa percaya diri Soo itu. “Percaya diri apanya?” Mata Jin Sung tertumbuk pada amplop coklat yang terselip di saku celana Soo. Jin Sung mengambil amplop itu dan membaca nama yang tertera di sampul amplop itu. Jin Sung berseru kesal pada Soo bukankah dia sudah memberitahu Soo untuk mengganti namanya?. “Aku sudah bilang kan kalau aku tidak suka kau punya yang sama dengan kakakku?” Jin Sung protes kenapa Soo menggunakan alamatnya? Soo berusaha merebut amplop itu dari tangan Jin Sung seraya berkata sejak kapan rumah Oh Soo Hyung menjadi rumah Jin Sung? Soo beralasan di rumahnya tidak ada seorang pun yang menerima surat, karena itulah dia melakukannya (memakai alamat Oh Soo). Jin Sung menjauhkan amplop itu dari jangkauan Soo, tapi Oh Soo merampas amplop itu dari tangan Jin Sung dan membacanya.
“ ’Soo’ artinya melindungi?” tanya Oh Soo pada Soo.
“Ah, ibuku menamaiku itu supaya aku jadi seseorang yang akan selalu melindungi adikku dan dunia. Normalnya karakter Soo itu bukanlah huruf yang biasa digunakan dalam nama orang, tapi itu sungguh penuh makna. Soo berarti melindungi,” terang Soo seraya tersenyum senang.

Soo menjelaskan kalau orang yang akan dikiriminya surat adalah adiknya, Oh Young. Soo bertanya apa arti huruf Soo di nama Oh Soo?
“Tidak ada arti yang spesial di namaku. Hanya ‘Soo’ yang berarti pohon,” jawab Oh Soo. Soo tampak bingung, ‘Soo’ berarti pohon? Oh Soo menyerahkan amplop Soo pada Jin Sung dan Jin Sung mengembalikannya pada Soo.
“Oh Soo menjelaskan karena dirinya ditelantarkan di bawah pohon, dari situlah karakter pohon untuk ‘Soo’. “Ada begitu banyak pohon di panti asuhan. Itulah ‘Pohon’ Soo.” Oh Soo berkata kalau Direktur panti asuhan yang memberikan nama ‘Soo’ padanya. Oh Soo berjalan pergi meninggalkan mereka berdua dengan raut kesedihan terlihat di wajahnya. Soo bertanya pada Jin Sung apa Oh Soo mengatakan yang sebenarnya?. “Apa dia sungguh ditelantarkan di bawah pohon?”
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Di apartemennya. Oh Soo sedang mencoba salah satu kemejanya saat Moon Hee Sun (Jung Eun Ji) terus menanyainya. “Aku bertanya padamu, kan? Kau tidur dengan siapa tadi malam?” Oh Soo tidak mengindahkan pertanyaan Hee Sun. “Diam itu pengakuan. Apa kau mengakui kesalahanmu?” Oh Soo tampak cuek seraya memasukkan kembali kemejanya ke dalam lemari. Tiba2 terdengar teriakan Jin Sung yang memanggil Oh Soo untuk sarapan. Oh Soo hendak pergi meninggalkan Hee Sun yang mengumpatnya, tapi Hee Sun buru2 menahan Oh Soo dan mendorongnya ke pintu lemari.

Hee Sun menatap Oh Soo dengan tatapan curiga. “Apa jangan2 So Ra, wanita itu…kau mencintainya?” Oh Soo tersenyum geli mendengar pertanyaan Hee Sun. Oh Soo menyentuh hidung Hee Sun dengan jarinya. “Aku hanya mencintaimu,” ujarnya seraya berlalu keluar kamar. Hee Sun mendesis dan mengumpat Oh Soo. Hee Sun mengikuti Oh Soo keluar.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Soo dan Jin Sung sudah duduk di meja makan. Soo yang menyiapkan sarapan untuk mereka, lalu duduk di kursi di samping Jin Sung. Hee Sun melihat peralatan melukis di meja kerja Oh Soo dan sebuah lukisan pohon di samping meja. Hee Sun menghampiri mereka di meja makan dan bertanya apa Oh Soo tidak melukis? Oh Soo lagi2 tidak mengindahkan pertanyaan Hee Sun. Jin Sung malah menyuruh Hee Sun untuk pergi karena mengganggu mereka pagi2. Hee Sun berdiri di samping Oh Soo dan mencibir Oh Soo yang tidak melukis malahan tinggal bersama wanita stress. Hee Sun tiba2 bertanya dimana dompet Oh Soo? Jin Sung terkejut, untuk apa Hee Sun mencari dompet Oh Soo? Oh Soo yang tidak ambil pusing berkata kalau dompetnya ada di samping tempat tidur. Hee Sun bergegas pergi mencari dompet Oh Soo.

Jin Sung protes kenapa Hyung-nya itu selalu memberikan Hee Sun uang? Hee Sun berbalik dan berkata kalau itu untuk harga tanaman. “Dia selalu bawa tanaman berharga 10 ribu dan mengambil bayaran 100 ribu. Dia bilang kerja di toko bunga tapi dia seperti pencuri saja,” omel Jin Sung. Oh Soo tampak cuek. Jin Sung terus saja mengomel.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Sementara itu, Hee Sun menemukan dompet Oh Soo di samping tidur dan mengambil 2 lembar uang dari dompet Oh Soo. Tiba2 matanya tertumbuk pada sesuatu di samping tempat tidur. Jin Sung yang terus menyumpahi Hee Sun, tercengang melihat Hee Sun berdiri di depan pintu sambil memegang pakaian dalam wanita. Hee Sun menghampiri meja makan. Jin Sung menegur  kenapa Hee Sun membawa pakaian dalam itu ke meja makan. Tiba2 Hee Sun menjatuhkan pakaian dalam itu ke mangkuk sayur yang hendak di sendok Oh Soo. Soo bergidik ngeri melihatnya. Oh Soo yang mulai kesal dan meletakkan kembali sendoknya. “Karena itulah siapa yang suruh kau bongkar2 tempat tidurku?” seru Oh Soo kesal. Hee Sun yang juga kesal menyingkirkan pakaian dalam dan sendok dari mangkuk sayur dan menuangkan isinya ke kepala Oh Soo. Jin Sung berseru kaget, “Benar-benar gila!” Hee Sun menatap Oh Soo dengan tatapan miris seraya berlalu pergi meninggalkan apartemen Oh Soo.

Oh Soo melap wajahnya yang basah dengan tangannya. Jin Sung hanya tampak segan karena melihat ekspresi Oh Soo yang menahan marah. Oh Soo lalu bangkit dari kursinya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Saat Oh Soo berada di kamar mandi, Soo bertanya pada Jin Sung apa Oh Soo benar2 membunuh kakanya Hee Sun? Jin Sung tampak kesal, bunuh apa maksudmu?.  “Mereka hanya berkencan dan saat Hyung mengakhirinya (memutuskan kakak Hee Sun), dia jadi marah lalu naik sepeda motor dan menabrak truk dan….” Ucapan Jin Sung terpotong karena tiba2 Oh Soo keluar dari kamar mandi dan berteriak pada Soo agar mengambilkannya handuk. Soo mengiyakan dan segera mengambilkan handuk untuk Soo. Jin Sung kembali memakan rotinya dengan tangan gemetaran. Sepertinya Jin Sung takut Oh Soo marah karena dirinya kembali mengungkit kisah tragis meninggalnya kakak Hee Sun, yang merupakan mantan kekasihnya.

Sebuah motor melaju pelan memasuki kediaman Oh Young. Sementara itu, Sekretaris Wang sedang bersama ahjushi pengurus taman Keluarga Oh tampak mengawasi para pekerja yang sedang membungkus batang pohon. Sekretaris Wang meminta agar ahjushi itu untuk mempersiapkan tanaman2 dengan lebih baik untuk musim dingin ini karena tahun lalu mereka kehilangan banyak pohon. 
Sekretaris Wang melihat pengendara motor itu mulai memasuki halaman rumah. Sekretaris Wang bertanya pada ahjushi pengurus taman, apa ahjumma pembantu ada di rumah? Ahjushi berkata dia tidak tahu, semestinya begitu. Ia rasa ahjumma pembantu bilang akan membersihkan di luar. “Tapi Nona Young ada di rumah.” Mendengar Young ada di rumah, Sekretaris Wang tampak panik, dan bergegas lari menuju rumah. Young keluar menemui pengendara motor tadi yang ternyata adalah tukang pos. Ahjushi tukang pos itu merasa heran karena Oh Young sendiri yang keluar mengambil surat2 itu, biasanya Sekretaris Wang yang mengambilnya. Ahjushi bertanya apa Sekretaris Wang tidak ada? Oh Young berkata menjawab kalau Sekretaris Wang ada di taman depan. Ahjushi itu lalu mengeluarkan alat tanda tangan elektroniknya dan meminta Oh Young tanda tangan seraya membantu Oh Young memegang pen elektriknya. Ahjushi berkata kalau Oh Young mendapat kiriman. Sambil tersenyum Oh Young bertanya surat apa yang ada untukku. Seraya memeriksa kiriman surat ahjushi menjelaskan ada beberapa surat tagihan. Tiba2 ahjushi menemukan sebuah surat dengan tulisan tangan di sampulnya, “Oh, Oh Soo. Kakak Nona kelihatannya mengirim surat lagi.”

Senyum di wajah Oh Young tiba2 lenyap mendengar nama Oh Soo. Tampak jelas raut keterkejutan di wajah Oh Young.
“Sejak musim gugur lalu, dia mengirimkan Nona satu atau dua surat setiap bulan,” terang Ahjushi tukang pos. Ahjushi yang melihat raut wajah Oh Young tiba2 berubah, bertanya apa Oh Young belum melihat surat2 kiriman dari kakaknya itu? Ahjushi menjelaskan kalau Oh Soo selalu mengirim surat2 itu lewat pos, karena itu ia memberikannya langsung pada Sekretaris Wang. Oh Young berusaha tersenyum dan beralasan kalau dia sudah melihat surat2 dari kakaknya itu. Ahjushi lalu memberikan surat2 itu pada Oh Young seraya pamit pergi. Oh Young tersenyum mengantar kepergian ahjushi tukang pos.

Selepas kepergian ahjushi tukang pos, senyum di wajah Oh Young kembali lenyap. Ia memegang erat surat2 itu dengan perasaan kacau. Ia tidak habis pikir, kenapa Sekretaris Wang menyembunyikan perihal surat Oh Soo darinya. Oh Young berusaha menahan tangisnya seraya masuk ke dalam rumah.
Oh Young mengambil buku bertuliskan huruf braille yang tadi di bacanya di meja seraya bergegas menuju kamarnya. Meskipun kelihatan penglihatannya, Oh Young sepertinya sudah hapal betul setiap sudut rumahnya. Dia tergesa-gesa naik ke kamarnya di lantai 2.

Sementara itu, Sekretaris Wang berusaha mengejar ahjushi tukang pos yang sudah berlalu pergi meninggalkan kediaman keluarga Oh. Sekretaris Wang berusaha memanggil ajushi itu, tapi ajushi tidak mendengar panggilan Sekretaris Wang dan berlalu pergi begitu saja. Sekretaris Wang semakin panik.

Dia bergegas masuk ke dalam rumah. Sekretaris Wang merasa heran melihat kondisi rumah yang sepi dan tidak melihat Oh Young sama sekali. Sekretaris Wang membuka mantelnya seraya berkali2 berteriak memanggil ahjumma pembantu, tapi tidak ada sahutan. Sepertinya ahjumma pembantu tidak ada di rumah. Sekretaris Wang memeriksa kamar Presdir Oh, tapi dia merasa heran karena Oh Young juga tidak ada di sana. Sekretaris Wang menutup pintu dan berjalan pergi. Tanpa Sekretaris Wang sadari, di layar monitor penghitung detak jantung, tampak detak jantung Presdir Oh semakin melemah.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Sekretaris Wang lalu masuk ke kamar Oh Young. Sekretaris Wang tampak terkejut melihat Oh Yung sedang merias diri di depan meja rias. Oh Young sudah berganti baju. Oh Young memakai lipstick dengan hati2 seraya meletakkan jarinya di bawah bibir agar lipcticknya tidak belepotan. Sepertinya Oh Young terampil merias dirinya sendiri meskipun dalam keterbatasan penglihatannya. Sekretaris Wang menghampiri Oh Young lalu duduk di sofa di samping Oh Young. Sekretaris Wang bertanya apa Oh Young mau pergi ke suatu tempat?
“Kemana lagi orang buta sepertiku bisa pergi? Aku mau pergi ke pusat komunitas,” jawab Oh Young seraya mengoleskan lipstick di bibirnya. Sekretaris Wang kembali bertanya apa ia perlu memanggilkan Supir Park untuk Oh Young?
“Sejak Ayah sakit, aku tidak pernah membawa mobil ke pusat komunitas. Aku sudah menelpon taksi,” tukas Oh Young. Sekretaris Wang berusaha mengingatkan Oh Young, “Naik taksi sendirian itu…”

Tapi Oh Young memotong ucapan Sekretaris Wang, “Lagipula aku harus menjalani hidupku seorang diri. Kalau saja ayah tidak ada lagi, aku harus mencoba lebih mandiri, kan?”
Sekretaris Wang terdiam mendengar ucapan Oh Young. Dia memalingkan wajahnya dan berkata dengan sinis, “Aku rasa aku tidak bisa jadi orang yang dipercaya untukmu.” Oh Young tersenyum tipis mendengar sindiran Sekretaris Wang. “Ibu dan ayah bercerai karena kau. Dan aku terpisah dari ibu dan kakakku. Hanya karena waktu berlalu, bukan berarti aku bisa percaya padamu. Tapi kau selalu mendapatkan kepercayaan Ayah. Dia mempercayaimu lebih daripada aku.”
Sekretaris Wang mendadak bungkam mendengar penuturan Oh Young. Jelas sekali kalau ia merasa tersindir. Oh Young meraih tasnya di meja dan melanjutkan ucapannya, “Oh, Ya, setelah Ibu meninggal 14 tahun yang lalu, kabar tentang kakakku, kau sungguh tidak pernah mendengar apapun?”

Sekretaris Wang sontak terkejut mendengar pertanyaan Oh Young tentang kakaknya itu. Dia tampak panik, tapi berusaha kepanikannya dengan beralasan kalau Ayah Oh Young mengatakan untuk tidak mencari Oh Soo. Oh Young berkata bukankah itu saat Ibu masih hidup? Sekretaris Wang terdiam.
“Aku benci dengan Ayah. Dia bahkan tidak bisa tinggal di sisiku sampai akhir. Tapi dia tidak mau mencari kakakku. Dia menjadikanku seorang penyendiri,” ujar Oh Young. Oh Young terdiam sesaat, lalu berdiri dan berbalik. Sekretaris Wang yang duduk juga ikut berdiri. “Tapi, kenapa kau masuk ke kamarku?” tanya Oh Young heran. Sekretaris Wang beralasan kalau dia bertanya2 apa Oh Young mengambil surat. Oh Young pura2 tidak mengerti tentang surat yang Sekretaris Wang maksud dan beralasan kalau dia tidak mengambil surat itu. Sekretaris Wang yang  berkata kalau dia melihat tukang pos datang mendadak terdiam saat melihat surat2 yang dia cari menyembul dari tas Oh Young yang rest-nya sedikit terbuka. Tiba2 pelayan berteriak kalau taksi yang Oh Young pesan sudah tiba. Oh Young pamit seraya berlalu pergi. Sekretaris Wang menatap kepergian Oh Young dengan pandangan curiga. Dia merasa heran kenapa Oh Young berbohong padanya tentang surat2 itu? Sekretaris Wang menduga Oh Young tahu sesuatu dan merasa curiga padanya.

Sekretaris Wang membuka jendela kamar Oh Young dan memandang taksi Oh Young yang berlalu pergi. Sekretaris Wang tampak berpikir. Dia lalu berbalik dan meraih ponsel di meja rias (ponselnya terpasang ama speaker). Sekretaris Wang yang tampak cemas mencoba menghubungi seseorang. Ternyata dia menghubungi Kantor Pos Soo Jung.
Sementara itu, taksi yang di tumpangi Oh Young mendadak berhenti di depan gerbang. Oh Young mengeluarkan surat2 yang dibawanya dan menyerahkannya pada supir taksi. Oh Young meminta tolong pada supir taksi itu agar mencari surat dengan tulisan tangan dan mengatarnya ke alamat surat itu. Oh Young memutuskan menemui Oh Soo. Supir taksi itu mencari surat dan menemukan surat dari Oh Soo yang Oh Young maksud. Supir taksi itu agak terkejut membaca alamat yang tertera di surat dan berbalik menatap Oh Young dengan tatapan ragu (kayaknya alamat yang dituju kejauhan deh). Supir taksi itu bersedia mengantar Oh Young ke tujuan.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Beralih ke Sekretaris Wang yang menelpon Kantor Pos Soo Jung. Sekretaris Wang meminta petugas di kantor pos memeriksa apakah surat dengan tulisan tangan ada dikirimkan ke rumahnya hari ini? Petugas itu meminta Sekretaris Wang menunggu sebentar. “Ah, iya. Ada satu surat yang bertulisan tangan,” ujar petugas pos di ujung telpon. Sekretaris Wang tercengang mendengarnya. Dia menutup telpon dengan perasaan cemas. Ternyata dugaannya benar. Oh Young mengetahui sesuatu tentang surat dari kakaknya yang selama ini Sekretaris Wang sembunyikan. Sekretaris Wang menutup matanya, berusaha menenangkan diri.

Tiba2 lampu alarm yang terpasang di depan kamar Presdir Oh menyala. Alarm yang menandakan kalau kondisi Presdir Oh sedang gawat, berbunyi. Sekretaris Wang yang menyadari hal itu bergegas menuruni tangga menuju kamar Presdir Oh. Tapi saat tiba di bawah, Sekretaris Wang tiba2 menghentikan langkahnya. Dia berdiri mematung dan hanya memandangi pintu kamar Presdir Oh dan lampu alarm yang terus berkedip. Sekretaris Wang tampak ragu untuk memeriksa kondisi Presdir Oh. Entah apa yang dipikirkan Sekretaris Wang ini…

Tiba2 bel rumah berbunyi. Seorang penjaga rumah memberitahu kalau alarm Presdir Oh berbunyi, tapi Sekretaris buru2 berkata bahwa alarm itu menyala karena kesalahan. Tidak terjadi apapun. Sekretaris Wang kembali menatap pintu kamar Presdir Oh dan lampu alarm di atas pintu yang terus berkedip. Sekretaris Wang sama sekali tidak bergerak dari tempatnya untuk melihat kondisi Presdir Oh.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Di apartemen Oh Soo, tampak So Ra mengemasi pakaiannya dari dalam lemari dan memasukkannya ke dalam tasnya. So Ra lalu membuka kode brangkas dan memasukkan sebuah amplop coklat ke dalamnya. So Ra memandangi brangkas itu, ia tampak memiliki sebuah rencananya. Ia sudah mengambil keputusan untuk meninggalkan Oh Soo sebelum Oh Soo yang meninggalkannya.

So Ra lalu menghampiri Oh Soo yang tertidur pulas di kasurnya. So Ra memandangi wajah Oh Soo dengan pandangan sendu. So Ra hendak mengelus wajah Oh Soo, namun urung. So Ra menarik kembali tangannya. So Ra kembali menatap sedih Oh Soo. Mata So Ra tertumbuk pada figura Oh Soo di meja di samping tempat tidur. So Ra memutuskan mengambil figura itu dan membawanya pergi.

Taksi yang membawa Oh Young akhirnya tiba di depan gedung apartemen Oh Soo. Oh Young keluar dari taksi seraya meluruskan tongkatnya. Sopir taksi itu memberitahu jalan menuju pintu masuk gedung apartemen yang Oh Young tuju dan bertanya Oh Young ingat nomor kamar orang yang akan Oh Young datangi, kan? Oh Young mengiyakan. Taksi itu pun berlalu pergi meninggalkan Oh Young yang tampak ragu.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Dari pandangan Oh Young, hanya gelap dan sedikit cahaya kehijauan yang tertangkap oleh matanya. Sepertinya Oh Young tidak sepenuhnya buta. Oh Young tampak panik, apa dia bisa menuju apartemen Oh Soo tanpa bantuan siapa pun. Oh Young berusaha menahan tangisnya. Dia pun memutuskan untuk berjalan memasuki gedung apartemen itu dengan bantuan tongkatnya.

Sementara itu, So Ra bergegas menuruni tangga apartemen, seraya sesekali melirik ke atas tangga, takut kalau2 Oh Soo mengejarnya. Dia berpapasan dengan Oh Young yang sudah berada di dalam gedung. Orang2 menatap aneh Oh Young yang berjalan sendirian dengan bantuan tongkatnya. Di ujung tangga, Oh Young tiba2 menghentikan langkahnya. Ia mencoba mengedarkan pandangan ke sekitar mencoba mencari bantuan, namun tetap saja yang ada hanya gelap. Seorang petugas gedung apartemen melihat Oh Young. Dia mengamati Oh Young yang hanya berdiri di lobi seraya memegang tongkat penuntun.

Petugas itu mengantar Oh Young ke apartemen Oh Soo. Petugas itu menunjukkan letak kamar Oh Soo di sebelah kiri. Petugas itu tampak ragu dan bertanya apakah Oh Young benar2 adiknya Tn. Oh Soo yang tinggal di sana? Alih2 menjawab pertanyaan petugas itu, Oh Young balik bertanya, “Kau ingin bertemu dengannya sebelum pergi?” Petugas itu hanya terdiam memandangi Oh Young yang mendekati pintu seraya meraba pintu mencari bel (duh ajushi, apa susahnya sih bantuin Oh Young bunyiin belnya?). Oh Young lalu menekan bel. Petugas itu berkata itu tidak perlu (bertemu Oh Soo) seraya pamit pergi.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Young terus menekan bel. Oh Soo yang sedang tidur nyenyak merasa terganggu dengan bunyi bel itu. Dia lalu menutup kepalanya dengan bantal. Tapi bel terus berbunyi. Dengan kesal Oh Soo melempar bantalnya dan beranjak menuju pintu seraya berjalan sempoyongan. Oh Soo menyalakan interkom dan bertanya siapa? Tak ada jawaban. Oh Young terdiam mendengar suara Oh Soo yang dikiranya adalah kakaknya. Oh Soo sekali lagi bertanya siapa? Oh Young ingin menjawab, namun tak sepatah kata pun terucap dari bibirnya. Oh Soo melirik ke monitor intercom dan melihat Oh Young yang berdiri mematung. Oh Soo yang memang tidak mengenali Oh Young bertanya kau siapa? “Young,” jawab Oh Young. Oh Soo tampak berpikir, “Young siapa?”
Oh Young yang mengira Oh Soo adalah kakaknya merasa heran mengapa kakaknya tidak mengenalinya, bertanya bukankah ini rumah Oh Soo Oppa? Oh Soo membenarkan, “Aku Oh Soo.”
Oh Young tampak menahan tangisnya. “Aku menerima suratmu…yang kau kirimkan padaku.”
Oh Soo tampak berpikir, surat? Oh Soo menyadari sesuatu, “Oh, Oh Soo itu.” Oh Soo yang menyadari kalau Oh Young salah orang berkata kalau Oh Soo yang Oh Young cari sedang tidak ada di rumah. “Dia akan kembali sekitar jam 3. Kembalilah nanti,” terang Oh Soo seraya mematikan interkom dan berbalik menuju kamarnya.

Tapi Oh Young yang tampak gusar karena mengira kakaknya tidak ingin menemuinya, kembali menekan bel. Oh Soo merasa kesal dan berbalik menuju interkom. “Dengar, Nona, saat ini Oh Soo tidak di sini.”
“Bukankah tadi kau mengatakan kau adalah Oh Soo? Tapi mengatakan Oh Soo sedang tidak di rumah saat ini, aku tidak mengerti,” ujar Oh Young. Oh Soo akhirnya mengerti maksud Oh Young dan berusaha menjelaskan, “Ah, itu. Kakakmu dan aku memiliki nama yang sama. Tapi kakakmu sedang tidak di sini dan saat ini aku lelah sekali, jadi tolong jangan bunyikan belnya lagi.” Oh Soo mematikan monitor dengan kesal seraya berbalik pergi menuju kamarnya.

Oh Young kembali membunyikan bel. Oh Soo tidak mengacuhkan bunyi bel itu dan kembali melanjutkan tidurnya. Oh Young tampak putus asa, matanya nanar menahan tangis. Ia berbalik pergi.
Oh Soo sudah rapi dan bersiap pergi. Dia menuruni tangga apartemen. Tiba2 petugas yang tadi mengantar Oh Young berteriak memanggilnya, “Presiden!”  Oh Soo tampak bingung, aku? Petugas itu mengiyakan. Oh Soo menegur petugas itu, “Aku sudah bilang untuk memanggilku Tn. 36. Ada begitu banyak Presiden yang tinggal di sini, aku jadi bingung.” Petugas itu mengiyakan. Oh Soo hendak pergi tapi petugas itu menahannya. “Tapi, itu…” ucap petugas apartemen seraya menunjuk Oh Young. Oh Soo melirik ke arah yang petugas itu maksud.
“Dia sudah menunggu selama tiga jam. Dia mengatakan akan menunggu kakaknya. Gadis malang,” terang petugas itu. Oh Soo melirik Oh Young yang berdiri mematung. Oh Soo melirik jam tangannya, sepertinya sudah hampir jam 3. Oh Soo tampak tidak peduli dan berjalan begitu saja melewati Oh Young. Namun, Oh Soo tiba2 menghentikan langkahnya. Dia lalu menghampiri Oh Young. Oh Young yang mendengar langkah kaki seseorang menghampirinya pun berbalik.
“Kau sudah menunggu di sini selama tiga jam? Bahkan tanpa duduk di manapun? Berdiri sepanjang waktu?” tanya Oh Soo heran.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Young yang merasa tidak mengenali Oh Soo bertanya kau siapa? Oh Soo mengenalkan dirinya sebagai orang yang berbicara dengan Oh Young di interkom tadi. Oh Young mengingatnya. “Kau ingin menunggu kakakmu di rumahku? Sampai dia datang? Kau mau kuberi kuncinya?” tanya Oh Soo. Oh Young menolak tawaran Oh Soo. “Baiklah kalau begitu,” tukas Oh Soo seraya berbalik pergi.
“Permisi!” seru Oh Young yang menahan langkah Oh Soo. “Bisakah tolong kau bacakan surat ini untukku?” tanya Oh Young seraya menyodorkan tumpukan surat yang dipegangnya. Oh Soo berbalik menghampiri Oh Young dan mengambil surat2 itu.
 “Surat kakakku mestinya ada di situ. Aku tidak tahu yang mana. Aku ingin tahu apa isi suratnya,” terang Oh Young. Oh Soo memandangi Oh Young dengan tatapan heran, “Kau tidak bisa melihat?” Oh Young mengiyakan. Oh Soo menarik nafas seraya melirik jam tangannya, “Aku sedang sibuk.”
Oh Young buru2 menahan Oh Soo. “Ayahku sedang sakit. Aku ingin tahu kabar kakakku dan apakah dia bisa menemui Ayah.”
Oh Soo tampak terkejut mendengar penuturan Oh Young. Beberapa orang yang baru saja turun dari lantai atas, berjalan melewati mereka dan tanpa sengaja menyenggol Oh Young. Oh Soo buru2 menarik OhYoung mendekat. Oh Soo meminta maaf, dia lupa kalau Oh Young tidak bisa melihat. Oh Soo mengajak Oh Young keluar karena terlalu banyak orang yang berjalan di tempat itu. Oh Young mengiyakan. Tiba2 Oh Soo berbalik, “Haruskah aku memegang tanganmu?”
“Aku bisa mendengar suara langkah kakimu. Kau jalan saja. Cukup beritahukan aku seandainya ada sesuatu di depan,” ujar Oh Young.
Oh Soo mengerti, langkah kaki. Dia lalu memperkirakan jarak antara Oh Young dan ujung tangga. “Jika kau berjalan sekitar empat langkah, akan ada tangga,” terang Oh Soo seraya berjalan di depan Oh Young. Oh Young mengikuti Oh Soo seraya menjulurkan tongkatnya sebagai penuntun. Di depannya, Oh Soo mengawasi Oh Young dengan hati2.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Di pelataran gedung apartemen, Oh Soo membuka surat dari Soo untuk Oh Young dan mulai  membacakannya untuk Oh Young.
“Halo, Young, ini kakakmu. Jika kau sudah membaca surat yang aku kirimkan, kau mungkin tahu ini…” Oh Soo berhenti membaca dan menatap Oh Young dengan heran, “Kelihatannya dia (Soo) tidak tahu kau buta.”
“Kami terpisah saat aku enam tahun. Waktu itu aku bisa melihat,” terang Oh Young.
Oh Soo menatap Oh Young lalu kembali membaca surat itu. “ Seperti yang aku tulis sebelumnya, aku menjalankan sebuah restoran masakan Italia dan aku melakukannya dengan sangat baik...” Oh Soo tertawa membaca surat yang di tulis Soo. “Dia berbohong di suratnya,” gumam Oh Soo pelan. Oh Young yang mendengar gumaman Oh Soo bertanya, apa? Oh Soo berkata tidak. “Aku bicara dengan diriku sendiri,” ujar Oh Soo berbohong. Dia kembali membacakan surat itu.
“Tapi, kau tidak akan datang menemuiku? Jika kau ingin bertemu denganku, datanglah ke alamat yang tertulis di surat ini. Alamat ini adalah rumah rekan kerjaku. Tapi aku akan segera membelinya dari dia…” Oh Soo sedikit terkejut membaca surat itu. “Setelah Ibu meninggal, dialah satu2nya teman yang bisa kuandalkan dan dia juga bernama Oh Soo. Gila sekali, kan?”
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Soo berhenti membaca surat itu dan menatap Oh Young. Oh Soo berusaha menjelaskan, “Dia yang menulis itu, ‘gila sekali’. Aku hanya membaca sesuai yang tertulis.” Melihat Oh Young yang tanpa ekspresi, Oh Soo kembali membaca surat itu. “Bagaimana keadaanmu selama ini? Apa kau masih Young imut yang cerewet?”

Oh Soo berkata kalau Young sama sekali tidak terlihat seperti gadis yang cerewet seraya melirik ke arah Young. Young tampak tersenyum mendengar ucapan Oh Soo. Oh Soo terdiam sesaat melihat senyuman Young, Oh Soo tersenyum tipis karenanya. Young bertanya apa Oh Soo tidak akan membaca suratnya? Oh Soo kembali menatap surat itu.
“Aku memikirkan tentangmu setiap hari. Aku bertanya-tanya apa kau sudah tumbuh setinggi apa? Apa kau masih berkepribadian yang manis meski tanpa Ibu dan aku di sana?” Oh Soo membaca surat itu sambil sesekali melirik Young. “Hidup bersama Ayah yang tegas dan menakutkan, aku bertanya2 apakah kau merasakan kesepian sendiri saja.”
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Soo berhenti membaca surat itu karena melihat Young yang perlahan mulai meneteskan air mata. Young lalu mencari2 sesuatu di tasnya untuk menyeka air matanya. Oh Soo yang melihat hal itu buru2 merogoh saku celananya mencari sapu tangan. Oh Soo meraih tangan Oh Young dan memberikan sapu tangannya. Young berterima kasih. Merasa suasana menjadi canggung, Oh Soo berkata kalau dia akan menyelesaikan membaca surat itu. Young menyeka air matanya menggunakan sapu tangan pemberian Oh Soo. “Dan juga, aku ingin tahu bagaimana pendapatmu tentang ini. Oh Soo-Hyung, rekan sekamarku menjalani hidupnya seperti playboy yang mengandalkan tampangnya…” Young tertawa geli  mendengar hal itu. Oh Soo tersenyum miris, “Aku tak percaya dia menulis ini tentangku. Untuk kau ketahui saja, kakakmu punya kebiasaan melebih-lebihkan.  Aku akan lewatkan saja bagian tentangku demi menjaga privasi-ku.” Seraya tersenyum lebar, Young mengiyakan.

Oh Soo hendak membaca kembali surat itu. Saat dia melirik ke belakang, tiba2 dia melihat sebuah mobil polisi berhenti di depan apartemennya. Oh Soo tampak gusar melihat dua polisi tanpa seragam keluar dari mobil. Young yang tidak mendengar suara Oh Soo bertanya kenapa ia tidak membaca? Oh Soo tersadar dan tampak gugup.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Ponselnya berdering, Oh Soo mengangkatnya. Ternyata dari Jin sung. Di ujung telpon, Jin Sung yang terdengar panik bertanya Oh Soo di mana? Oh Soo berkata kalau dia ada di dekat rumah. Jin Sung yang tampak panik berlari seraya berbicara dengan Oh Soo di telpon. Jin Sung meminta Oh Soo segera pergi dari sana karena polisi akan datang mencarinya.
“So Ra menjebakmu atas penggelapan uang klub Presiden Kim. Kabarnya sudah menyebar di jalan2 Chung Dam. Polisi tengah menyelidiki di sekitar klub dan bank kita dan So Ra melarikan diri. Keluar dulu dari sana. Kau akan habis jika tertangkap. Keluar sekarang!” seru Jin Sung.

Oh Soo gemetar mendengar penuturan Jin Sung. Dia berbalik menatap polisi yang sedang berdiri di depan gedung apartemen. Di ujung telpon, Jin Sung berseru apa Oh Soo mendengarnya? Oh Soo sudah tidak mendengarkan Jin Sung. Tiba2 salah satu polisi itu berbalik ke arahnya, Oh Soo segera bersembunyi di balik tembok. Tapi terlambat, polisi itu sudah melihat Oh Soo. Kedua polisi itu bergegas menghampiri Oh Soo.
Oh Soo melirik ke arah Young yang berdiri mematung menunggunya membaca surat itu. Oh Soo panik, dia segera menarik Young bersembunyi. Oh Soo memeluk Young seraya membekap mulutnya. Young berusaha memberontak.
“Aku tidak akan melukaimu. Diamlah sebentar seperti ini. Kakakmu akan segera kemari. Saat aku pergi, kembalilah ke dalam gedung dan tanyakan tentang kakakmu,” ujar Oh Soo. Young ketakutan. Sekilas, dia bisa melihat sudut bibir Oh Soo (omo..penglihatan Young mulai membaik). Oh Soo melepas bekapan tangannya. Young gemetaran berusaha menahan tangisnya. Oh Soo meraih tangan Young dan menyerahkan surat Soo, “Dan juga, baris terakhir di surat tersebut, kakakmu mengatakan dia mencintaimu. Selamat tinggal!” Oh Soo berlari pergi meninggalkan Young yang kebingungan.
“Tunggu!” teriak Young. Kedua polisi yang melihat Oh Soo, bergegas mengejarnya melewati Young. Sementara Young semakin panik karena tongkatnya terjatuh. Young meraba lantai mencari tongkatnya.

Oh Soo terus berlari, menghindar dari kejaran polisi. Tiba2 dari arah depan, sebuah mobil polisi berhenti dan menghadangnya. Kedua polisi di dalam mobil itu ikut keluar mengejarnya. Oh Soo makin panik, dia bergegas berbelok menghindar dari kejaran polisi. Soo yang baru pulang kerja, tanpa sengaja melihat Oh Soo yang berlari menghindar dari kejaran polisi. Soo bingung melihatnya. Oh Soo berlari di depannya, Soo berseru, “Hyung, apa yang terjadi!” Oh Soo menyuruh Soo menyingkir dari hadapannya dan terus berlari. Bukannya menyingkir, Soo yang tidak tahu apa yang sedang terjadi malah ikut mengejar Oh Soo.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Beralih ke Oh Young yang sibuk memasukkan barang2nya yang ikut terjatuh ke dalam tasnya. Young berhasil menemukan tongkatnya. Sapu tangan milik Oh Soo yang dipegangnya juga di masukkan ke dalam tas. Ponselnya bordering, Pengacara Jang menelpon. Young mengangkatnya, “Ya, ini aku.”

Sementara itu, Oh Soo terus berlari ke arah jalan raya. Di belakangnya, Soo berlari mengikutinya. “Hyung! Kau mau kemana?” seru Soo berusaha menyusul Oh Soo. Oh Soo berlari ke tengah jalan, Soo mengikutinya. Tiba2 sebuah mobil melintas dan menabrak tubuh Soo hingga terpental ke aspal. Oh Soo yang mendengar suara benturan pun berbalik dan terkejut melihat pemandangan di depannya.

Young yang mendapat telpon dari Pengacara Jang, tampak panik saat pengacara Jang menyuruhnya cepat pulang. Pengacara Jang memberitahu kalau ayahnya dalam kondisi kritis. Tangan Young gemetaran, “Taksi…taksi.” Oh Soo termangu melihat Soo yang terbaring tak sadarkan diri di aspal dengan darah yang  mengucur dari kepalanya. Oh Soo syok. Mobil yang menabrak Soo berhenti di  samping Oh Soo. Oh Soo berjalan menghampiri Soo, ingin menolongnya.. Tiba2 dua orang petugas polisi menangkap Oh Soo dan menjatuhkannya ke aspal. Dia berusaha memberontak, tapi cengkraman polisi itu terlalu kuat. Oh Soo tak berdaya menggapai Soo yang terbaring tak sadarkan diri.

Tiba2 Young muncul di pinggir jalan mengacungkan tangannya berusaha mencari taksi. Young menangis seraya berteriak “Taksi! Taksi! Taksi!” Young tidak menyadari kalau dia berdiri di depan kakaknya yang terbaring di aspal dengan kepala berlumuran darah. Oh Soo mendengar suara Young. Dia melirik Young yang terus berteriak mencari taksi, lalu melirik Soo yang terbaring di aspal. Orang2 mulai berlari untuk menolong Soo. Oh Soo betul2 tidak bisa berbuat apa2 melihat mereka berdua.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Soo berada di penjara. Seorang sipir penjara membukakan pagar pengaman untuk Oh Soo. Oh Soo memakai baju tahanan bernomor 4509. Oh Soo yang diantar seorang sipir penjara berjalan ke ruang kunjungan, tampaknya seseorang ingin menemui Soo. Salah seorang petugas membukakan pintu untuk Oh Soo. Dan tampaklah So Ra yang sedang tersenyum padanya. Oh Soo yang merasa kesal melihat kehadiran So Ra, tersenyum sinis.

Oh Soo memasuki ruangan itu. Di samping So Ra duduk seorang pria paruh baya yang merupakan seorang pengacara. Oh Soo menarik kursi di hadapan So Ra lalu duduk. Oh Soo memandang So Ra dengan tatapan kesal, lalu memalingkan wajahnya. So Ra tidak memandang Oh Soo. Oh Soo tiba2 tertawa miris. So Ra mengalihkan pandangannya pada Oh Soo seraya tersenyum tanpa perasaan bersalah sedikitpun.
“Ada apa denganmu? Penjebakanmu sempurna sekali. Aku menggelapkan uang klub Presiden Kim, si sponsormu itu? Aku? (denger kata ‘sponsor’ jadi inget ama Se Kyung dan Tommy Hong). Aku bahkan tidak pernah mengunjungi kantornya, tapi aku justru memalsukan laporan akuntingnya?” tanya Oh Soo kesal pada So Ra. Oh Soo lalu memalingkan wajahnya menatap pria yang duduk di samping So Ra. “Kau penasehat hukumnya? Pastinya kau yang merencanakan ini, kan? Dia tidak cukup pintar untuk merencanakan ini sendiri,” tuduh Oh Soo. Oh Soo kembali menatap So Ra, “Apa alasanmu?”
“Setahun saja…membusuklah di penjara (What?!!),” ucap So Ra sambil menatap sinis Oh Soo.
“Tidak. Aku akan mempekerjakan pengacaraku sendiri dan keluar dari sini. Aku sudah diberitahu oleh kejaksaan bahwa aku..Tidak…Maksudku kau menggelapkan sebanyak 500 juta won. Aku yakin aku bisa keluar dengan jaminan…”
So Ra memotong ucapan Oh Soo, “Tidak. Uang yang kau gelapkan sebesar 7 milyar won.”
Oh Soo terkejut mendengarnya, “Apa? 7 milyar?”
“Penggelapan, judi ilegal, dan juga penipuan. Kau tidak akan pernah keluar dari sini. Hukuman satu tahun yang kau dapatkan adalah hasil negosiasi dengan kejaksaan,” terang So Ra. Oh Soo tidak bisa berkata2 mendengar fitnaan yang ditimpalkan padanya. So Ra memandang Oh Soo dengan mata nanar, “Ini semua karena aku mencintaimu. Selagi aku syuting di Amerika selama satu tahun, tinggalah di sini. Saat aku di Amerika, aku tidak tahan untuk membiarkanmu berkeliaran bebas. Aku sangat takut kau akan meninggalkanku selagi aku jauh.”
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Soo melongo mendengar penuturan So Ra. Oh Soo mengepalkan tangannya  di meja seraya memejamkan matanya saking kesalnya. Dia tidak habis pikir atas tindakan So Ra terhadapnya. So Ra meraih tangan Oh Soo dan menggenggamnya. “Setelah kau meninggalkan penjara dalam setahun, pergilah ke Swiss. Aku meninggalkan uang di kotak deposit Presiden Kim berpikir kau memiliki uangnya. Kau juga tahu, kan, Presiden Kim adalah orang yang menakutkan. Jika kau tinggal di Seoul, dia akan melakukan apapun sebisanya untuk mengambil uang itu darimu,” terang So Ra.

Oh Soo semakin geram mendengar penuturan So Ra. Oh mengangkat kepalanya dan menatap So Ra. So Ra merasa canggung ditatap seperti itu, ia pun melepaskan genggamannya.
“Jangan coba melawanku. Seperti kataku, kejaksaan bahkan telah setuju dan mereka juga turut andil,” ujar So Ra ketus. Oh Soo hanya melongo mendengarnya. So Ra berusaha menahan air matanya dan menatap Oh Soo dengan lembut. “Saat kau keluar, tunggulah aku di Swiss. Kita akan hidup bersama di sana.”

Oh Soo tidak bisa lagi menahan amarahnya, dia murka. Oh Soo mengangkat meja di depannya dan membantingnya. Pengacara yang duduk di samping So Ra pun berusaha menahan meja itu dan berdiri saking terkejutnya. Dia tidak menyangka kalau Oh Soo akan melakukan hal seperti itu. So Ra tampak ketakutan. Oh Soo berdiri di hadapan So Ra dan memandangnya dengan tatapan marah. Oh Soo berjalan lalu berdiri di belakang So Ra. Oh Soo berkacak pinggang saking kesalnya, dia tidak habis pikir setan apa yang merasuki So Ra hingga membuat dirinya menjebak Oh Soo dengan alasan karena rasa cintanya pada Oh Soo yang begitu dalam. Oh Soo mengatur nafas, menenangkan dirinya, berusaha mengendalikan amarahnya.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Soo memegang kedua pundak So Ra. So Ra menggengam salah satu tangan Oh Soo, seakan takut kehilangan Oh Soo. Oh Soo mendekatkan wajahnya ke telinga So Ra dan berbisik, “Ini yang kau sebut dengan cinta? Persetan denganmu. Bahkan jika aku tewas di tangan Presiden Kim, kau dan aku sudah berakhir.” So Ra yang takut kehilangan Oh Soo menggenggam erat tangan Oh Soo. Tapi, Oh Soo menarik tangannya dan berjalan keluar ruangan. Oh Soo keluar ruangan itu seraya membanting keras pintu. So Ra memandang kepergian Oh Soo seraya menangis penuh penyesalan.
Tampak iringan2 mobil mewah berhenti di sebuah pemakaman. Hujan turun dengan lebatnya. Beberapa orang berjas hitam keluar dari mobil seraya melebarkan payung, agar tidak kehujanan. Tampak tunangan Young, Myung Ho, berjalan menghampiri di samping sebuah mobil. Myung Ho melirik ke dalam mobil, dan tampaklah foto Presdir Oh. Ya, itu adalah iring2an mobil jenazah Presdir Oh. Presdir Oh meninggal dunia dan hari ini adalah pemakamannya. Myung Ho melirik ke jok depan. Tampak Young duduk terdiam. Myung Ho mendesah. Sementara itu, Sekretaris Wang memandangi Myung Ho dari kejauhan.

Di dalam mobil, perlahan Young mulai terisak. Semakin lama tangisnya semakin kencang. Young menangisi kepergiaan ayah yang sangat dicintainya itu. Langit seakan ikut menangis bersama Young.
Sementara itu, Oh Soo meringkuk di penjara. Dia tertidur dalam posisi duduk seraya memeluk kedua lututnya. Wajah Oh Soo tampak kusut, seakan tak terurus. Namun ketampanannya masih jelas terlihat. Seberkas cahaya mentari yang hangat menyelinap melalui ventilasi dan menerpa wajah Oh Soo. Oh Soo mengedipkan2 mata karena silau. Perlahan, dia membuka matanya dan menatap cahaya itu.

Setahun Kemudian.
Musim dingin yang beku. Tampak sebuah mobil berjalan mengintari pegunungan. Di dalam mobil, Oh Soo memakan rotinya dengan lahap seraya menerawang jauh. Setelah setahun menjalani hukumannya di penjara, Oh Soo akhirnya menghirup udara bebas. Oh Soo sedang menuju ke suatu tempat bersama Jin Sung. Jin Sung yang menyetir mobil. Jin Sung memukul2 radio mobil yang tidak mau menyala dengan kesal.
Jin Sung menceritakan kondisi yang terjadi selama Oh Soo di penjara. “Rumah, mobil, uang tunai dan sahammu di ambil semuanya oleh Presiden Kim. Aku kesal sekali dan pergi ke klubnya untuk membuat keributan. Lalu dia membuat lenganku terkilir. Jadi besoknya aku kembali dengan gips. Lalu dia mematahkan kakiku. Aku kembali setelah kakiku sembuh dengan membawa bensin untuk membakar klubnya. Kali itu dia menawarkanku uang.” Oh Soo mendengar penuturan Jin Sung seraya memakan rotinya dengan lahap dan menatap pemandangan yang mereka lewati (wuaaahh…jalanannya keren banget! Kayak ular meliuk).
 Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Mereka akhirnya tiba di tempat yang mereka tuju. Sebuah lembah yang tertutup salju. Jin Sung melanjutkan ceritanya. “Dia mengatakan padaku untuk tinggal dan bekerja untuknya. Tapi, aku ini siapa? Aku Park Jin Sung, pria setia. Jadi aku meludah saja ke wajahnya,” ujar Jin Sung seraya meludah ke tanah. “Lalu dia memukulku dan aku kehilangan dua gigi,” Jin Sung memperlihatkan giginya yang tersusun rapi. “Dua gigi depan adalah implant.”

Oh Soo menatap Jin Sung sesaat lalu mengalihkan pandangannya, menatap dataran luas yang tertutup salju di depannya. “Jadi, kau menebarkan abu Oh Soo di sini?” tanya Oh Soo seraya tetap memandang ke depan. Ternyata akibat kecelakaan itu, walaupun sempat mendapatkan pertolongan dan sempat sadar, nyawa Soo tetap saja tidak terselamatkan. Dia meninggal dunia. Dan tempat yang Oh Soo dan Jin Sung datangi adalah tempat Jin Sung menaburkan abu Soo.
“Dia pasti punya kenangan indah di sini, karena Hyung bilang untuk menyebarkan abunya di sini. Dan dia mengatakan padaku untuk pergi ke PL Group seandainya keadaan menjadi sulit dan jika kita mengatakan tentang dia maka mereka akan membantu. Sampai akhir dia mempertahankan kebohongan itu. Meski begitu, dia orang yang baik,” terang Jin Sung. Jin Sung berbalik dan mengingatkan Oh Soo kalau mereka harus pergi ke kamar lotengnya Soo karana mereka tidak punya tempat tujuan lain.
Oh Soo menatap rangkaian bunga yang terbungkus rapi di tangannya. Oh Soo lalu melemparkan bunga itu sebagai bentuk penghormatan terakhirnya untuk Soo.
“Aku ingin kau meninggalkan pekerjaan ini,” ujar Oh Soo tiba2 seraya berbalik pergi. Jin Sung terkejut mendengar permintaan Hyung-nya itu dan berusaha mengejar Soo. Jin Sung menahan lengan Oh Soo, dia tidak habis pikir kenapa Oh Soo mengatakan hal seperti itu padanya. Oh Soo malah menyarankan agar Jin Sung pergi bekerja untuk Presiden Kim. Jin Sung merasa kesal. Setelah semua hal yang terjadi pada mereka karena Presiden Kim, mana mungkin dia mau bekerja pada orang yang sangat dibencinya itu. Jin Sung merasa heran dan bertanya apa Hyung-nya itu diberi makanan basi di penjara?
“Aku sudah menunggumu setahun penuh dan kau berbicara omong kosong ini?” ujar Jin Sung menahan marah. Jin Sung berjalan pergi meninggalkan Oh Soo, tapi Oh Soo buru2 menahan lengannya. “Aku tidak bercanda!” seru Oh Soo. “Kau mengatakan padaku bahwa impianmu adalah membelikan 100 sapi untuk ayahmu dan membangunkannya sebuah peternakan sapi perah, bukan?”
Jin Sung tampak kesal, Oh Soo melepaskan tangannya. “Seorang pria tidaklah mengkhianati temannya demi mewujudkan impiannya,” ujar Oh Soo.
“Jika begitu, kaulah yang khianati aku! Maka itu bukanlah masalah,” seru Jin Sung kesal.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Soo terdiam mendengar ucapan Jin Sung. Dia akhirnya menyerah. Berdebat dengan Jin Sung memang tidak akan habisnya. Dan pastinya, akan selalu kalah….hahahaha.
Oh Soo berbalik pergi. Di belakangnya, Jin Sung tersenyum keringangan. Dia mengerti kalau Hyung-nya itu ingin melindunginya, tapi bukan Park Jin Sung namanya kalau dia tidak tetap setia pada Oh Soo apapun kondisinya. Park Jin Sung, si Pria Setia.

Jin Sung bergelayut manja di lengan Oh Soo. Jin Sung merasa kalau Hyung-nya itu tidak akan mampu kehilangannya. “Kau tidak bisa, kan? Kenapa? Karena kau mencintaiku. Karena kita adalah pria yang setia,” ujar Jin Sung seraya tersenyum. Jin Sung bertanya sekarang apa yang akan Oh Soo lakukan? Apa mereka akan kembali bermain poker? Ataukah mereka akan menangkap Presiden Kim dan dan mengambil alih Chung Dam? Alih2 menjawab pertanyaan Jin Sung, Oh Soo malah mencibir, “Kau tidak pernah mendengarkanku.”

Oh Soo berjalan pergi. Jin Sung melepaskan tangannya dari bahu Oh Soo dan berteriak kencang, “Hore! Oh Soo dan Park Jin Sung, dua manusia abadi akan datang! Kalian semua akan habis!”

Oh Soo menghentikan langkahnya dan berbalik sekali lagi memandang hamparan dataran yang memutih tertutup salju. Jin Sung menghampiri Oh Soo dan berkata kalau akhirnya dia bisa mengembalikan mobil rental kumuh yang dipakainya. Jin Sung lalu mengajak Oh Soo pergi meninggalkan tempat itu.
Oh Soo dan Jin Sung mendatangi klub tempat mereka biasa berjudi. Dua orang penjaga menghalang  mereka masuk. Jin Sung mencoba masuk tapi mereka malah mendorong Jin Sung. Jin Sung merasa kesal dan mencibir mereka, “Kau tidak mau memberikan kami kepingan game? Apa yang kau takut? Hyung-ku memilki 99,9% kemungkinan menang.” Orang yang Jin Sung sebut justru sedang berdiri mematung seraya termenung. Jin Sung meminta mereka memanggil Presiden Jang, pemiliki klub, keluar. Jin Sung mencoba menerobos masuk, tapi lagi2 dihalang oleh penjaga.

Salah seorang pria karyawan klub yang mengenali mereka berdua menghampiri Oh Soo yang sedang melamun. Pria itu memanggil Oh Soo dengan sebutan Hyung dan meminta maaf padanya. “Presiden memegang kami juga. Tangan kami diikat (tidak bisa berbuat apa2). Tolong mengertilah.”
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
=Flashback=
Oh Soo menghadiri pesta yang diadakan oleh Presiden Kim. So Ra juga hadir di pesta itu. So Ra berjalan menghampiri Oh Soo yang sedang berbicara dengan seorang wanita. So Ra mengelus pelan lengan Oh Soo seraya tersenyum lalu berjalan pergi. Dari bawah, Presiden melihat kejadian itu dengan tatapan kesal. Oh Soo yang melihat ekspresi Presiden Kim tersenyum tipis.

Tak lama, So Ra berusaha mengejar Oh Soo yang berlalu pergi seraya tersenyum. So Ra berteriak kesal memanggil nama Oh Soo. Presiden Kim memperhatikan mereka dari lantai atas dengan tatapan menyelidik.
=Flashback End=
Oh Soo tidak mengacuhkan ucapan pria itu. Melihat Oh Soo yang hanya terdiam, pria itu lalu berinisiatif mengeluarkan dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang untuk Oh Soo. Jin Sung yang melihat hal itu merasa terhina dan menahan tangan pria tadi. “Kau anggap kami pengemis?” seru Jin Sung kesal seraya melayangkan tinjunya ke wajah pria tadi. Dua penjaga klub itu hendak memukul Jin Sung, tapi dengan sigap Jin Sung berhasil memukul mereka berdua hingga terjatuh. Jin Sung berkali-kali memukuli pria yang hendak memberikan uang pada Jin Sung tadi. Oh Soo akhirnya turun tangan. Dia menarik pria yang hendak memukul Jin Sung dan mendorongnya hingga terjatuh. Oh Soo menyuruh mereka semua berhenti berkelahi. Jin Sung menghentikan pukulannya. Oh Soo lalu menyuruh para penjaga klub agar tidak bergerak dari posisi mereka. Oh Soo lalu meraih ponselnya lalu menghubungi Man Doo, salah satu temannya. Oh Soo menelpon sambil berjalan menjauh. Oh Soo mengajak Man Doo bertemu. Oh Soo menghentikan langkahnya karena Man Doo tidak bisa bertemu dengannya dengan alasan ada kerjaan. “Apa jangan2 kau juga menghindarku?” selidik Oh Soo. Alih2 menjawab pertanyaan Oh Soo, Man Doo malah menutup telpon. Oh Soo merasa kesal.

Jin Sung menghampiri Oh Soo dan bertanya apa barusan itu Man Doo? Jin Sung mengumpat kesal. Dia berbalik pergi, ingin membuat perhitungan pada Man Doo. Oh Soo melongo tidak percaya dengan semua yang terjadi padanya kini. Satu persatu orang yang dia percaya menghidarinya karena takut pada Presdir Kim. Bahkan Man Doo, orang yang dia beri makan dan kepercayaan, tega meninggalkannya. Oh Soo hendak berbalik pergi mengikuti Jin Sung, tiba2 menghentikan langkahnya saat mendengar suara seseorang, “Kau terlihat kesepian.”
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Soo seperti mengenali suara itu. Dia berbalik dan menatap heran pada seorang pria yang berjalan menghampirinya seraya menyeruput minumannya. Pria itu kini berhadapan dengan Oh Soo. “Kenapa aku merasa sangat panas?” ujar pria itu seraya menyeruput minumannya. Oh Soo tampak gugup di depan pria itu. Pria itu adalah Zo Moo Cheol (Kim Tae Woo), orang yang Presdir Kim tugaskan menagih Oh Soo (kita panggil dia Tuan Zo saja yah).
“7,8 milyar won. 7 milyar hutangmu pada Presiden Kim. Ditambah 10% komisiku. Dan bunga setahun. Total menjadi 7,8 milyar won. Kapan kau akan membayar?” ujar pria itu tiba2.
Oh Soo tampak tidak percaya pada apa yang baru saja di dengarnya.,“7,8 milyar won? Aku bahkan belum pernah lihat uang sebanyak itu.” Pria itu menyeringai mendengar ucapan Oh Soo. “Aku juga. Tapi berkat kau, aku melihatnya juga dengan mataku sendiri.”

Oh Soo menantang pria itu, “Seandainya aku tidak bayar, apa yang akan kau lakukan?”
“Kau sudah tahu jawabannya.” Oh Soo terdiam tidak mengerti. “Kau bisa pergi dengan tenang, atau kau mungkin cukup beruntung bisa membawaku bersamamu,” terang Tuan Zoo seraya menyeringai dan menyeruput kembali minumannya. Oh Soo mulai mengerti  maksud Tuan Zo. Da tampak cemas.
“Aku akan memberimu 100 hari, mulai dari hari ini tepat 100 hari,” ujar Tuan Zo seraya berjalan pergi melewati Oh Soo. Oh Soo hanya bisa termangu mendengar itu semua. Setelah kehilangan semua hartanya karena disita oleh Presdir Kim, kini dia harus menanggung hutang sebesar 7,8 milyar won yang tak pernah dia pinjam. Oh Soo merasa kesal dan berbalik pergi. Tiba2 Oh Soo meringis kesakitan.
Sebuah belati menghujam perutnya. Tuan Zo menikam perut Oh Soo. Tuan Zo melepas syal yang tadi dia kenakan dan menjadikannya sebagai alas untuk memegang belati itu agar tidak meninggalkan jejak. Oh Soo yang kesakitan berusaha berpegangan pada pundak Tuan Zo.
Tuan Zo berbisik di telinga Oh Soo, “Lain kali, aku akan mengarahkannya 100 cm ke kanan. Hanya karena aku bersikap sopan padamu sekarang, aku tidak ingin kau berpikir bahwa kita masih dalam posisi berteman.” (mau bunuh orang dua kali nih kayaknya).

Tuan Zo lalu melepaskan tangan Oh Soo dari pundaknya dan mendorong belati itu semakin dalam menusuk perut Oh Soo. Oh Soo kesakitan memegangi belati yang tertancap di perutnya. Tuan Zo berbisik sebaiknya Oh Soo ke rumah sakit. Tuan Zo lalu berjalan pergi meninggalkan Oh Soo yang berusaha menahan rasa sakit di perutnya. Perut Oh Soo mengeluarkan banyak darah. Ia jatuh terduduk. Oh Soo berusaha bangkit dengan berpegangan pada pagar pembatas, namun lagi2 dia terjatuh. Oh Soo dalam kondisi kritis.
Di Kantor PL Group. Diadakan pertemuan tentang proyek Parkland yang di rancang oleh PL Group. Pintu ruang aula terbuka, Oh Young masuk bersama Sekretaris Wang, Lee Myung Ho dan Pengacara Jang. Sebagian besar audiens yang hadir adalah investor dari perusahaan2 asing. Beberapa wartawan juga tampak hadir dan sibuk mengabadikan momen itu. Sekretaris Wang membimbing Young menuju podium. Young bertindak sebagai pembicara dan memperkenalkan Proyek Parkland pada audiens yang hadir. Para audiens bertepuk tangan. Young tersenyum dan memulai presentasinya.
“Aku sedikit gugup di sini hari ini. Aku yakin itu bukan karena kecatatanku. Aku yakin bahwa ayahku juga akan merasa gugup.” Para audiens tertawa. Young ikut tersenyum. Sementara Myung Ho dan Pengacara Jang yang duduk si sudut ruangan memasang ekspresi kurang suka. Young melanjutkan pidatonya. “Aku bukan orang yang banyak bicara, jadi aku akhiri di sini perkenalannya. Dan silahkan Anda memperhatikan pada layar.”

Young meraba keyboard tablet yang bertuliskan ‘Parkland, merayakan 24 tahun pakaian berkualitas dengan harga yang bagus’ di depannya dan menekan tombol ‘enter’. Tablet itu terhubung dengan layar monitor raksasa di samping Young. Para audiens beralih menatap monitor raksasa tersebut.

Young memberi penjelasan, “PL Group berupaya menjadi perusahaan terkemuka memenuhi tuntutan modern desain.” Pengacara menatap bangga pada Young. Di layar, tampak beberapa gambar desain pakaian. Young terus memberikan penjelasan, dan audiens mendengarkan dengan penuh minat. Young menyelesaikan penjelasannya dan mengucapkan terima kasih. Audiens memberikan standing applause untuk Young atas pidatonya. Sekretaris Wang dan Pengacara Jang  tampak sangat bangga atas keberhasilan pidato Young yang memukau audiens di tengah keterbatasan fisik yang Young miliki. Sebaliknya, Myung Ho memasang ekspresi tidak suka.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Young bersama Pengacara Jang, Sekretaris Wang dan Myung Ho di dalam lift hendak pulang. Pengacara Jang memuji Young dan memberi selamat atas keberhasilan pidatonya. “Bagaimana cara para investor melihatmu seakan mereka melihat seorang selebritis dengan kekaguman. Mereka mengatakan status Ketua milikmu seharusnya dibuat permanen.” Young hanya terdiam. Sekretaris Wang tersenyum mendengar ucapan Pengacara Jang. Sementara Myung Ho tampak cemberut.
 “Hanya memikirkan betapa bangganya ayahmu seandainya dia masih hidup, membuatku dengan bodohnya…ingin menangis,” ucap Pengacara Jang sedih. Young tersenyum mendengar ucapan Pengacara Jang.
“Itu mungkin hanya untuk hari ini,” ucap Young yang membuat mereka bertiga memandangnya. “Aku juga tahu bahwa aku adalah Ketua hanya di atas nama. Saat masa tiga bulan berakhir, para pemegang saham akan memilih Representatif Kim sebagai Ketua baru mereka. Semua orang hanya mengakui aku dalam presentasi hari ini. Karena kebutaanku menambah nilai dalam proyek ini. Pihak media juga melihatku bagaikan seekor monyet di kebun binatang. Mereka kagum karena seorang gadis buta bisa memberi presentasi.”

Mata Young tampak nanar, berusaha menahan air matanya agar tidak keluar. Sekretaris Wang memegang lengan Young, berusaha menghiburnya. Young mendesah seraya tersenyum  miris. Young berusaha menghibur dirinya sendiri, “Meski begitu, aku bisa meninggalkan rumah pergi ke tempat lain selain pusat komunitas, itu sangat menyenangkan.” Pengacara Jang tampak sedih mendengar penuturan Young. Young berusaha menguatkan dirinya dengan tersenyum.
Mereka keluar dari kantor PL Group. Sekretaris Wang masuk duluan ke dalam mobil, sementara Pengacara Jang membantu Young masuk ke mobil. Sekretaris Wang yang menyetir. Pengacara Jang berkata agar Young selamat hingga tiba di rumah. Young bertanya pada Pengacara Jang apa ia tidak datang ke rumahnya hari ini? Pengacara Jang berkata kalau mereka akan makan malam lain waktu. “Ada sesuatu yang ayahmu minta tolongkan padaku. Sekarang, aku bisa fokus untuk mengurusmu. Jadi aku harus memenuhi wasiatnya,” terang Pengacara Jang.
Sekretaris Wang bertanya apa wasiat Presdir Oh itu? Pengacara Jang tersenyum, “Itu akan jadi sebuah kejutan. Tunggulah.”  Raut wajah Sekretaris Wang tampak penasaran. Pengacara Jang berkata akan menutup pintu mobil dan mengucapkan selamat jalan pada mereka berdua. Sekretaris Wang melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu. Pengacara Jang memandang kepergian mereka dengan senyum.

Ponsel Pengacara Jang tiba2 berdering. Pengacara Jang mengangkatnya. Ekspresinya tampak terkejut mendengar informasi yang didapatkannya, “Apa? Kau menemukan dia?” Pengacara Jang lalu mengajak orang yang berbicara dengannya di telpon untuk bertemu. Pengacara Jang menutup telpon lalu beranjak pergi.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Di dalam mobil, Young bertanya pada Sekretaris Wang apa yang tadi Pengacara Jang bicarakan? Sekretaris Wang menjawab kalau dia tidak tahu. “Tapi ngomong2, kapan kau akan menikah dengan Myung Ho? Sudah dua tahun sejak kalian bertunangan,” tanya Sekretaris Wang seraya menyetir.
“Aku tidak akan menikahinya. Pertunangan itu adalah gagasan Ayah. Aku tidak  tertarik dengan itu,” tegas Young.
Sekretaris Wang bertanya, kenapa? Apa Young tidak tertarik pada Myung Ho?
“Orang2 menikah ketika mereka memiliki ketertarikan? “ tanya Young. Sekretaris Wang mencoba memberi penjelasan, tapi Young memotong ucapannya. “Kenapa? Karena aku tidak bisa melihat, aku harus menikahi saja orang yang membuatku tertarik?”
“Yang aku maksud…Young, bukan begitu maksudku,” ujar Sekretaris Wang berusaha menjelaskan. Tapi lagi2 Young memotong ucapannya.
“Begitulah dari yang kudengar. Kita katakan saja ini kerumitanku akibat dari cacatku,” ujar Young seraya mengalihkan pandangannya keluar jendela. Sekretaris Wang tidak bisa berkata apa2 lagi. Dia melirik Young sekilas, lalu kembali fokus menyetir.

Di rumah sakit, Jin Sung tampak gelisah mencari Oh Soo yang tiba2 menghilang. Salah seorang pasien yang mengenali Jin Sung bertanya apa Jin Sung mencari Hyung-nya? Ahjushi itu berkata kalau tadi Oh Soo berganti pakaian dan pergi. Jin Sung tampak berpikir, berganti pakaian dan pergi?. “Ah, pergi kemana dia dengan kondisinya yang begitu? Aku benar2 kesal!” Jin Sung lalu menyerahkan botol minuman yang dibawanya tadi pada ahjushi itu seraya berlari mencari Oh Soo.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Di klub tempat Man Doo bekerja, tampak Man Doo sedang berjalan seraya menelpon seseorang. Soo tampak panik dan meminta orang di ujung telpon itu mengumpulkan anak buahnya. “Soo sedang dalam perjalan!” seru Man Doo kesal.  Man Doo menyuruh orang itu membawa anak2 buahnya ke suatu tempat di belakang salon. “Kalau satu orang saja tidak ada di sana, aku tidak akan melepasmu. Kau pikir aku akan mati sendirian?”

Baru saja Man Doo selesai berbicara, sebuah bogem mentah tiba2 mendarat di wajahnya hingga membuat Man Doo sempoyongan. Man Doo jelas terkejut karena orang yang dari tadi dia cemaskan tiba2 muncul di depannya dan memukulnya. Oh Soo lagi2 melayangkan pukulan ke wajah Man Doo, bahkan menendang Man Doo hingga jatuh terjengkang. Man Doo berusaha bangkit, tapi dengan sigap Oh Soo melayangkan pukulan ke wajah Man Doo hingga jatuh tersungkur. Man Doo yang ketakutan berusaha meraih ponselnya yang terjatuh hendak menghubungi bantuan, tapi Oh Soo menendang jauh ponsel itu.
Oh Soo menatap Man Doo dengan tatapan murka. “Kau memanggil anak2?” tanya Oh Soo. Man Doo mengelak, “Anak2 apa? Aku tidak melakukan itu.” Man Doo lalu berjongkok seraya memegangn kaki Oh Soo, memohon ampun. “Hyung, kau tahu sudah berapa tahun kau memberiku makan? Aku tidak akan melakukan itu.” Oh Soo yang kesal menarik kerah baju Man Doo dan menyudutkannya ke dinding. “Orang lain aku tidak tahu, tapi Man Doo…kau tidak bisa lakukan ini padaku.”

Man Doo yang ketakutan membenarkan ucapan Oh Soo dan berkata kalau dia tidak bisa melakukan itu (mengkhianati Oh Soo). Man Doo bahkan berkata kalau Oh Soo lah yang memberinya makan.
“Hanya memberimu makan? Apa makanan saja yang kuberikan padamu?” tanya Oh Soo kesal.
“Kau membelikanku rumah juga, dan juga menyelamatkan nyawaku beberapa kali.”

Orang2 yang tadi Man Doo panggil akhirnya tiba. Man Doo berteriak pada mereka untuk menangkap Oh Soo. Mereka mulai menyerang Oh Soo. Oh Soo melepaskan Man Doo dan mulai menghajar orang yang menyerangnya. Man Doo tampak kesal mengusap hidungnya yang berdarah karena pukulan Oh Soo. Oh Soo berhasil memukul orang2 itu, tapi tetap saja Oh Soo kalah jumlah. Mereka terlalu banyak. Salah satu dari mereka menendang bekas luka di perut Oh Soo dan menghajarnya. Oh Soo tampak kewalahan dan mulai kesakitan.
Tiba2 salah seorang dari mereka memukulkan kayu tepat di wajah Oh Soo. Oh Soo jatuh tersungkur. Dia tampak sempoyongan namun berusaha bangkit. Orang2 itu mengambil kesempatan dengan menghajar Oh Soo hingga babak belur. Kepala Oh Soo mulai mengeluarkan darah. Oh Soo mulai hilang kesadaran. Oh Soo berusaha meraba lain, mencoba bangkit tapi pandangannya kabur.

Tiba2 seorang pria mendekati Oh Soo, dia adalah Tuan Zo. Oh Soo yang meraba lantai, tanpa sengaja menyentuh sepatu Tuan Zo. Oh Soo berusaha memegang kaki Tuan Zo dan menengadahkan kepalanya. Tuan Zo menatap Oh Soo dengan tatapan mengejek.
“Kau masih sebegitu polosnya sampai2 percaya dengan kesetiaan dalam keadaan ini? Ini tidak menyenangkan!” cibir Tuan Zo. Tuan Zo lalu jongkok dan mendekatkan wajahnya ke Oh Soo. “Waktu berputar cepat, ya? Kau punya 79 hari tersisa sekarang.” Tubuh Oh Soo gemetar menahan rasa sakit. Tuan Zo mengelus wajah Oh Soo lalu  mencampakkannya. Tuan Zo lalu bangkit dan berlalu pergi diikuti oleh anak buahnya. Oh Soo tampak seperti orang linglung (poor Oppa..hiks). Tiba2 Man Doo melayangkan tendangannya ke wajah Oh Soo hingga membuat Oh Soo jatuh tersungkur (nih orang bener2 yah…gak tau terima kasih banget!! *emosi jiwa liat oppa-ku di gituin*).

Sebuah mobil mendadak berhenti di pinggir jalan lalu melempar seseorang keluar dari mobil.  Orang yang mereka lempar adalah Oh Soo. Mobil itu lalu melaju pergi meninggalkan Oh Soo yang meringkuk kesakitan di aspal. Wajah Oh Soo penuh luka (oppa sini…aku olesin betadine). Oh Soo tampak sempoyongan, dia berusaha bangkit. Berada di tengah kota di musim dingin dengan tubuh penuh luka, membuat Oh Soo merapatkan mantelnya karena kedinginan.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Dengan tertatih, Oh Soo berjalan menuju kamar rooftop milik Soo yang menjadi tempat tinggalnya kini.  Dia memegangi bekas luka di perutnya yang belum sembuh. Oh Soo berpegangan pada tembok pembatas, menahan kesakitan. Rasa sakit Soo semakin bertambah dengan pengkhianatan yang Man Doo lakukan terhadapnya. Tiba2 seorang pria menghampiri Soo.
“Permisi. Bolehkah aku bertanya sesuatu? Apakah ini…” Pria itu, yang ternyata adalah Pengacara Jang, tidak melanjutkan ucapannya. Dia nampak terkejut saat Oh Soo berbalik menatapnya dengan wajah penuh luka. Pengacara Jang bertanya apa ini rumah Tuan Oh Soo? Oh Soo membenarkan. Ekspresi Pengacara Jang tampak senang, “Apa Oh Soo ada di rumah?”
“Aku Oh Soo,” jawab Oh Soo seraya menahan rasa sakitnya.

Pengacara Jang terperangah, mengira orang yang di depannya ini adalah Oh Soo yang dia cari, kakak Oh Young. Pengacara Jang menghampiri Oh Soo, “Kau Oh Soo?Tapi kenapa dengan wajahmu?” Oh Soo memalingkan wajahnya, tidak mengindahkan pertanyaan Pengacara Jang. Oh Soo menegakkan badannya lalu berjalan pergi mengabaikan Pengacara Jang. Tapi Pengacara Jang buru2 menahan lengannya, “Tunggu sebentar.”

Pengacara Jang memperkenalkan dirinya, “Aku Paman Pengacara Jang. Kau sudah berubah banyak. Kau tidak ingat denganku?” Oh Soo tampak bingung dengan maksud Pengacara Jang. Pengacara Jang lalu mengeluarkan kartu namanya dan memberikannya pada Oh Soo, “Aku Pengacara PL Group, perusahaan ayahmu. Aku teman ayahmu. Waktu kau masih kecil kita pernah pergi memancing bersama-sama. Kau tidak ingat?”
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Soo menatap kartu nama Pengacara Jang di tangannya. Dia berusaha memahami maksud dari kata2 Pengacara Jang. Oh Soo memikirkan sesuatu. Dia tiba2 ingat saat Oh Soo berkata kalau dia adalah putra satu2nya dan pewaris PL Group. Oh Soo juga teringat saat mereka ke tempat Jin Sung menebar abu kremasi Soo. Jin Sung mengatakan wasiat terakhir Soo yang meminta mereka pergi ke PL Group dan mengatakan tentang Soo, dengan begitu kesulitan mereka akan teratasi. Oh Soo juga mengingat saat Tuan Zo menyebut jumlah hutangnya dan batas waktu pembayarannya. Oh Soo kembali memandangi kartu nama itu. Dia kini mulai paham kalau Pengacara Jang salah mengira kalau dirinya adalah Soo. Melihat ekspresi Oh Soo yang tampak berpikir, Pengacara Jang bertanya ada apa? “Kau sama sekali tidak ingat padaku?”
Oh Soo menengadahkan kepalanya dan buru2 berkata, “Tidak. Aku ingat!”
Oh Soo berusaha menahan air matanya. “Paman sudah bertambah tua,” ujar Oh Soo yang membuat Pengacara Jang terkejut menahan haru. Oh Soo menatap Pengacara Jang. Kini…kebohongan hidupnya di mulai.

+Bersambung+

Note :
Alhamdulillah, akhirnya sinop TWTWB ini kelar juga. Setelah kemarin2 sempat hilang gara2 kompi rusak…sigh. Oh iya, mengenai beberapa karakter di sini, aku mau komen dikit.
Oh Soo, kasihan banget sebenarnya liat Oh Soo. Menjadi yatim piatu karena dibuang oleh ibunya, membuat Oh Soo menjalani kehidupan yang keras. Oh Soo tumbuh menjadi seorang penjudi handal, yang terkadang menipu orang lain demi mendapatkan keuntungan. Seorang pria yang mampu membuat hati wanita klepek2 dan bertekuk lutut padanya, itulah sebabnya Oh Soo mendapat julukan playboy. Namun, dibalik itu semua, Oh Soo adalah seorang pria baik hati, berhati polos yang mempercayai kalau teman2nya selalu setia padanya. Tapi sayangnya, pemikirannya itu salah. Saat hidupnya mendadak terpuruk karena fitnaan dan pengkhianatan yang So Ra lakukan terhadapnya, satu persatu orang2 yang dia percayai mengkhianatinya. Hanya Jin Sung lah yang setia bersamanya dan tidak menghindarinya.
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Oh Young, si gadis buta berhati dingin. Sikap dingin yang Oh Young tunjukkan sebenarnya adalah bentuk kesepiannya semenjak ditinggal oleh Ibu dan kakaknya, Oh Soo, dan harus hidup bersama ayahnya yang terkenal tegas dan disiplin. Semenjak kematian ayahnya, Oh Young benar2 hidup sendiri. Tunangannya, Myung Ho, hanya mengincar posisi Ketua PL Group, sedangkan sekretaris Wang mengincar harta warisan yang Presdir Oh tinggalkan untuk putrinya. Young menyadari semua hal itu. Namun, hanya Pengacara Jang lah yang menyanyangi Young melebihi putrinya sendiri dan berusaha melindungi Young. Harapan Young satu2nya adalah kakaknya, tapi sayangnya Young tidak mengetahui kalau kakaknya meninggal dunia di depan matanya.
Jin Sung, memberi dirinya sendiri julukan ‘Pria Setia’. Julukan itu memang pantas disematkan padanya, mengingat betapa setianya dia berada di samping Oh Soo. Jin Sung rela mengorbankan dirinya demi membela harga diri Hyung-nya itu. sukaaaaaa banget liat Bummie di sini. Cutenya itu loh…^_^
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1
Hee Sun, adik dari mantan kekasih Oh Soo yang meninggal karena kecelakaan. Orang beranggapan kalau Hee Sun masih mengikuti Oh Soo di karenakan Hee Sun menganggap Oh Soo adalah pembunuh kakaknya. Padahal sebenarnya, Hee Sun hanya tidak suka jika Oh Soo dekat dengan wanita lain.
Dua karakter yang gak aku suka di sini, So Ra dan Sekretaris Wang. Aku gak habis pikir ama So Ra. Karena rasa cintanya yang teramat dalam pada Oh Soo, dia sampai tega menjebak Oh Soo bahkan menghancurkan hidup Oh Soo hanya gara2 dia takut kehilangan Oh Soo dan beranggapan kalau Oh Soo akan kembali padanya jika dia melakukan hal itu (memfitnah Oh Soo). Sekretaris Wang, aku masih bingung posisi dia di Keluarga Oh selain sebagai sekretaris itu sebenarnya apa? Istri Presdir Oh kah? Atau hanya sekedar ‘Wanita tanpa status’ di rumah itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar