Senin, 07 Januari 2013

Lima Kandungan Mengejutkan Dalam Makanan Sehari-hari

Membaca label makanan itu sangat penting untuk mengetahui apa saja yang terkandung dalam makanan yang kita beli. Lima hal berikut ini tak akan ada dalam label makanan, meski sebenarnya ia ada di dalam makanan tersebut. Apa saja?


Arsenik
Kita menganggap nasi cukup aman dan sehat, namun penelitian menunjukkan bahwa nasi juga dapat mengandung arsenik dalam kadar berbahaya. Sebuah penelitian menyebut, satu dari lima karung beras butir panjang di Amerika mengandung zat beracun, sementara yang lain melaporkan adanya kandungan arsenik dalam susu beras dan beras bayi.

Malah menurut pengujian yang dilakukan oleh Consumer Reports, mereka yang mengonsumsi nasi berisiko memiliki kandungan arsenik 44 persen lebih tinggi dalam tubuh mereka daripada mereka yang tidak mengonsumsi nasi. Meskipun ada risiko yang relatif kecil dari semangkuk nasi yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dalam jangka panjang, cara yang terbaik untuk menikmati nasi adalah dengan mengonsumsinya secara tidak berlebihan.

Serangga
Sebagian besar dari kita tidak akan memasukkan serangga dalam makanan kita, namun, Anda mungkin akan makan lebih banyak serangga dari yang Anda pikirkan, sama dengan Anda hidup dengan bulu tikus selama bertahun-tahun. Anehnya, US Food and Drug Administration (FDA) mengizinkan “gangguan alami” semacam itu dalam makanan dengan mengizinkan sejumlah serangga dan bulu hewan pengerat untuk dimasukkan dalam produk makanan.

Sebagai contoh, produk cokelat mungkin mengandung rata-rata 60 fragmen serangga dan satu helai bulu binatang pengerat per 100 g, sedangkan jus jeruk dapat berisi satu ekor belatung per 250 ml.

Timbel (Pb)
Seberapa sering para wanita mengoleskan lipstik? Ternyata rata-rata wanita menghabiskan 2-4 kg lipstik sepanjang hidup mereka! Sebuah penelitian pada 2004 menunjukkan, 28 persen lipstik mengandung bahan kimia pemicu kanker.

Penelitian lain pada 2007 oleh Campaign for Safe Cosmetics menemukan, lebih dari 50 persen merek lipstik mengandung timah, mungkin ini adalah berita buruk untuk kesehatan kita. Untuk mengurangi konsumsi timah dan menjaga kesehatan Anda, cobalah beralih ke produk lipstik alami dan organik.

Kayu
Mulai dari peralatan memasak hingga meja dan kursi, kayu adalah unsur penting dari banyak barang yang harus kita miliki. Namun, apakah Anda tahu bahwa kayu juga merupakan salah satu komponen dari sejumlah besar makanan yang kita makan?

Selulosa (bubur kayu) semakin sering ditambahkan ke dalam makanan olahan untuk mengentalkan makanan, menambah tekstur dan mengganti bahan yang lebih mahal seperti tepung dan minyak. Meskipun tidak ada masalah kesehatan yang dilaporkan terkait dengan konsumsi selulosa, mungkin akan mengejutkan bagi beberapa orang bahwa mereka sering menghabiskan uang mereka untuk membeli produk makanan yang dicampur dengan kayu.

48 sendok teh gula
Penelitian menunjukkan, bahkan jika Anda menghindari sumber yang jelas dari gula seperti kue-kue dan cokelat, Anda masih bisa mengonsumsi gula berlebih dari asupan maksimum yang disarankan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, perusahaan makanan telah meningkatkan kadar gula dalam makanan olahan untuk membuatnya lebih enak. Ini berarti banyak orang yang tidak menyadari berapa banyak gula yang mereka konsumsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari kita tidak menyadari telah mengonsumsi gula hingga 46 sendok teh sehari, sehingga meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit termasuk penyakit jantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar