Jumat, 31 Agustus 2012

Survei: China Akan Jadi Pasar "Smartphone" Utama

San Francisco (AFP/ANTARA) - China akan mengambilalih posisi Amerika Serikat sebagai pasar terbesar untuk "smartphone" (telepon pintar) di tengah lonjakan dalam handset berharga murah, sebuah survei mengatakan.
Perusahaan riset IDC mengatakan, China akan memberikan kontribusi 26,5 persen dari seluruh pengiriman smartphone pada 2012, dibandingkan dengan 17,8 persen untuk Amerika Serikat.
"Ke depan, pasar smartphone RRC akan terus terangkat oleh segmen Android sub-200 dolar AS," kata Wong Teck-Zhung, analis senior di IDC.
"Dalam jangka pendek harga di segmen murah akan turun menjadi 100 dolar AS dan di bawahnya karena persaingan untuk pangsa pasar meningkat antara vendor smartphone."

IDC mengatakan perpindahan ke 4G, atau jaringan seluler yang lebih cepat, merupakan katalis pertumbuhan utama dan pertumbuhan itu berkelanjutan di hampir semua pasar.
"Fakta bahwa China akan mengambilalih posisi Amerika Serikat pada pengiriman smartphone tidak berarti bahwa pasar smartphone AS akan berhenti," kata Ramon Llamas dari IDC.
"Sekarang smartphone mewakili mayoritas pengiriman ponsel, pertumbuhannya diperkirakan akan terus berlanjut, tetapi pada kecepatan yang lebih lambat. Masih ada pasar untuk pengguna pertama kali serta peluang untuk meningkatkan perkembangan."

IDC mengatakan melihat pertumbuhan yang kuat di India, yang memiliki penetrasi smartphone terendah di wilayah Asia, karena operator meluncurkan rencana data yang lebih terjangkau dan subsidi murah, dan hal itu akan menjadikan India pasar terbesar ketiga pada 2016.
Sebuah survei terpisah pekan ini mengatakan, smartphone akan menghiasi mayoritas dari pasar ponsel global tahun depan, didorong oleh lonjakan permintaan dari konsumen di negara kaya dan negara berkembang.

Selasa, 28 Agustus 2012

TOEFL

Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan berbahasa Inggris (logat Amerika) yang diperlukan untuk mendaftar masuk ke kolese (college) atau universitas di Amerika Serikat atau negara-negara lain di dunia. Ujian ini sangat diperlukan bagi pendaftar atau pembicara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Ujian TOEFL ini diselenggarakan oleh kantor ETS (Educational Testing Service) di Amerika Serikat untuk semua peserta tes di seluruh dunia.
Jenis tes bahasa Inggris TOEFL ini pada umumnya diperlukan untuk persyaratan masuk kuliah pada hampir semua universitas di Amerika Serikat dan Kanada baik untuk program undergraduate (S-1) maupun graduate (S-2 atau S-3). Hasil tes TOEFL ini juga dipakai sebagai bahan pertimbangan mengenai kemampuan bahasa Inggris dari calon mahasiswa yang mendaftar ke universitas di negara lain, termasuk universitas di Eropa dan Australia. Secara umum, tes TOEFL lebih berorientasi kepada American English, dan sedikit berbeda dengan jenis tes IELTS yang berorientasi kepada British English. Tidak seperti tes IELTS, tes TOEFL ini pada umumnya tidak mempunyai bagian individual interview test.
Biasanya tes ini memakan waktu sekitar tiga jam dan diselenggarakan dalam 4 bagian, yaitu bagian:
  • listening comprehension,
  • grammar structure and written expression,
  • reading comprehension, dan bagian
  • writing.
Nilai hasil ujian TOEFL berkisar antara: 310 (nilai minimum) sampai 677 (nilai maximum) untuk versi PBT (paper-based test).
Sejak tahun 1998, tes TOEFL ini diadakan secara online dengan menggunakan komputer (Computer-based Testing/CBT), dan sejak tahun 2005 disebut iBT (Internet-based Test). Di tempat-tempat yang belum bisa melaksanakan CBT atau iBT (karena belum ada fasilitas komputer dan jaringan internetnya), ujian TOEFL ini masih tetap diadakan secara manual menggunakan kertas dan potlot (paper-based test atau PBT). Informasi lebih lengkap tentang tes CBT dan paper-based TOEFL berkaitan dengan pendaftaran, lokasi penyelenggaraan, biaya, dan bahan-bahan persiapan tes dapat dilihat di situs resmi TOEFL,  (hasil ujian TOEFL versi CBT mempunyai nilai berkisar antara 0 sampai 300, sementara nilai untuk iBT adalah dari 0 sampai 120)
Akhir-akhir ini penyelenggara tes TOEFL juga mengadakan jenis tes TWE (Test of Written English) yang hasil nilainya terpisah dari nilai tes TOEFL. Tes ini memakan waktu selama 30 menit, dan peserta akan diminta untuk menuliskan karangan singkat yang menggambarkan mengenai kemampuan peserta untuk mengekspresikan dan menuangkan suatu gagasan atau ide, serta mendukung gagasan itu dengan contoh-contoh yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahasa Inggris yang standar.
Jenis tes TOEFL yang lain adalah TSEP (Test of Spoken English Program) yang mirip dengan bagian individual interview pada tes IELTS. Tes ini biasanya dipakai kalau kita ingin mendaftar sebagai asisten dosen atau asisten laboratorium (sebagai salah satu cara untuk meringankan biaya kuliah) di universias di AS (atau negara lain). Bentuk tesnya diadakan secara lisan dan berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Waktu penyelenggaraan dan batas akhir pendaftarannya sama dengan tes TOEFL yang lain, dan biayanya kira-kira sebesar US$100.

Jumat, 24 Agustus 2012

5 Negara tujuan wisata favorite

1. Perancis (82 juta kunjungan turis)
Perancis adalah negara maju, dengan ekonomi terbesar keenam di dunia. Merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, menerima 82 juta turis asing per tahun. Berbagai lokasi tujuan wisata menarik banyak terdapat di negara ini. Salah satu diantaranya yang juga menjadi simbol kota Paris adalah menara Eiffel. Perancis adalah salah satu negara pendiri Uni Eropa, dan memiliki wilayah terbesar dari semua anggota.


Menara Effel (Sumber: blogspot.com)


Kota prancis (sumber: bestparisvacation.com)


Salah satu bangunan wisata di prancis (Sumber: bestparisvacation.com)

2. Spanyol (52.68 juta kunjungan turis)
Spanyol adalah sebuah negara di Eropa barat daya yang terdapat di Semenanjung Iberia. Batas darat Spanyol dengan Eropa adalah Pegunungan Pirenia dengan Perancis dan Andorra. Di negara ini banyak terdapat lokasi tujuan wisata menarik yang diantaranya adalah bangunan-bangunan peradaban muslim Ottoman yang terhampar di Granada dan yang paling utama adalah pertunjukan adu banteng melawan matador.


Kota Sepanyol (Sumber: paradizo.com)


Pantai di Spanyol (sumber: spiritinyou.com)


Pantai di Spanyol (Sumber: outoftownblog.com)

3. Italia (43.63 juta kunjungan turis)
Roma adalah ibukota Italia, selama berabad-abad merupakan pusat politik Dunia Barat. Kota tersebut pernah menjadi ibukota Kekaisaran Romawi. Hal i9ni pula yang mungkin menjadikan kota Roma khususnya dan Italia umumnya sebagai tujuan wisata menarik di daratan Eropa. Italia juga merupakan  tempat lahirnya Renaisans, gerakan intelektual yang penting dalam membentuk pemikiran bangsa Eropa.


venezia (Sumber: twospy.com)


Coloseum (Sumber: alwaysonvacation.com)


Menara pisa (Sumber: usatoday.com)

4. Inggris (28.13 juta kunjungan turis)
Negara kerajaan ini didirikan pada 1 Mei 1707 oleh politik serikat kerajaan Inggris dan kerajaan Skotlandia. Namun demikian, sejarah dari negara ini melampaui usia diatas. Kastil-kastil tua, hingga lokasi tujuan wisata menarik yang modern terdapat banyak di Inggris. Kisah keluarga Raja dan Ratu yang menghuni kastil atau istana kerajaan menjadi daya tarik yang menjadi suguhan wisata negara yang dipimpin Ratu Elizabeth II.

Kota yang berada di Inggris (Sumber: globe-annonces.com)


Puri yang ada di inggris(sumber: propertyworld.com)


Stone edge (sumber: webshots.com)

5. Turki (27 juta kunjungan turis)
Ketika Kerajaan Ottoman Turki berkuasa, peninggalan-peninggalan besar Islam berbentuk bangunan dengan karya-karya seni indah banyak menghiasi  wilayah negara ini. Selain itu, lokasinya yang strategis di persilangan dua benua, budaya Turki merupakan campuran budaya Timur dan Barat yang unik yang sering diperkenalkan sebagai jembatan antara dua buah peradaban. Dengan adanya kawasan yang kuat dari Adriatik ke Tiongkok dalam jalur tanah di antara Rusia dan India, Turki telah memperoleh kepentingan strategis yang semakin tumbuh.


Pantai di Turki(Sumber: destination360.com)


Pantai di Turki (Sumber: tripadvisor.com)

Senin, 20 Agustus 2012

China sebagai negara maju

China merupakan negara yang berkependudukan paling banyak di dunia, jumlah penduduk pada tahun 2008 diperkirakan sekitar 1.324.655.000. Namun, dengan banyaknya penduduk tersebut tidak mempengaruhi produk-produk yang diproduksi oleh China. Hampir dapat dikatakan produk-produk berlabel made in China medominasi pasar dunia mulai dari sekedar peniti sampai perangkat elektronika canggih. Lantas apa yang membuat China sedemikian maju?
Di saat negara kita sedang berjuang mati-matian untuk meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, di lain pihak Cina justru mengalami tekanan dari dunia agar mau mengambangkan nilai mata uangnya yang dinilai dipatok terlau rendah. Pematokan nilai yuan yang sudah dilakukan semenjak tahun 1994 ini diprotes karena dianggap sebagai penyebab utama miringnya harga produk-produk Cina di pasaran dunia (Sarnianto, 2004). Kekhawatiran tersebut memang beralasan melihat hampir dapat dikatakan produk-produk berlabel made in China medominasi pasar dunia mulai dari sekedar peniti sampai perangkat elektronika canggih.
Banyak faktor yang mendorong perekonomian Cina sehingga bisa menjadi seperti sekarang ini, dimana dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata diatas 7% setiap tahunnya telah mengantarkan Cina sebagai salah satu raksasa perekonomian dunia. Faktor nilai tukar mata uang sudah pasti bukanlah satu-satunya penyebab produk-produk negara dengan populasi terbesar di dunia ini mampu berjaya menguasai pasar dunia. Hal ini tentu saja dapat dimaklumi mengingat kalau hanya faktor itu, seharusnya Indonesia juga sudah bisa mengambil mamfaat dari nilai tukar rupiah yang sangat menyedihkan.
Salah satu hal lain yang lebih penting dari itu adalah faktor apakah yang menyebabkan Cina bisa begitu produktif untuk dapat menghasilkan produk-produk berkualitas yang sangat diterima oleh pasar dunia. Negara-negara G-7 saja bahkan secara terang-terangan merangkul Cina yang saat ini menduduki peringkat keempat dalam perdagangan dunia, di bawah AS, Jerman dan Jepang untuk mau berbagi dan berbicara dalam forum mereka (Pikiran Rakyat, 2 Oktober 2004). Ternyata selain karena aliran modal asing dan teknologi tinggi, yang justru sangat menarik dari pengalaman Cina adalah besarnya peran Usaha Kecil dan Menegah (UKM) dan bisnis swasta daerah yang disebut sebagai Township and Village Enterprises (TVEs) dalam menopang kekuatan ekspornya.

Peran Penting TVEs Bagi Perekonomian Cina

Sumbangsih TVEs bagi perekonomian Cina memang tidak bisa disepelekan. TVEs yang semula merupakan perkembangan dari industri pedesaan yang digalakkan oleh pemerintah Cina. Jika pada tahun 1960 jumlahnya hanya sekitar 117 ribu, namun semenjak reformasi tahun 1978 jumlahnya mengalami pertumbuhan spektakuler menjadi 1,52 juta. Apabila dilihat dari sisi penyediaan lapangan kerja, TVEs di akhir tahun 1990-an telah menampung setengah dari tenaga kerja di pedesaan Cina.
Walaupun perkembangan TVEs ini sempat mengalami pasang surut dan tidak merata di seluruh wilayah Cina, namun secara rata-rata mengalami pertumbuhan yang sangat mengesankan. Produksi dari TVEs meningkat dengan rata-rata 22,9 persen pada periode 1978-1994. Secara nasional, output TVEs pada tahun 1994 mencapai 42% dari seluruh produksi nasional. Sedangkan untuk volume ekspor, TVEs memberikan kontribusi sebesar sepertiga dari volume total ekspor Cina pada tahun 1990-an (Pamuji, 2004).
Dilihat dari sisi perdagangan secara angka di atas kertas memang masih terlihat bahwa ekspor kita masih surplus dibanding Cina. Menurut data yang diperoleh dari Dubes RI di China, bahwa tepatnya sampai dengan 3 Agustus 2004 dilihat dari sudut pandang perdagangan luar negeri China, saat ini Indonesia merupakan negara tujuan ekspor urutan ke-17 dengan nilai 2,66 miliar dollar AS atau 1,03 persen dari total ekspor China yang mencapai nilai 258,21 miliar dollar AS. Indonesia juga menjadi negara asal impor ke-17 bagi China dengan nilai ekspor 3,44 miliar dollar AS (Osa, 2004).
Akan tetapi dalam kenyataan di lapangan tampak bahwa barang-barang produksi Cina terlihat di mana-mana. Kita tidak menutup mata bahwa banyak produk dari negeri panda tersebut yang masuk secara ilegal ke Indonesia sehingga tidak ikut tercatat secara resmi dalam laporan tersebut. Namun penjelasan dari Ketua Umum Kadin Indonesia Komite Cina, Sharif Cicip Sutardjo sangat masuk akal. Sebagaimana dikutip dari wawancara dengan Sinar Harapan dijelaskan bahwa ekspor Indonesia ke Cina memang besar namun sebagian besar merupakan bahan mentah dengan jumlah item yang sangat sedikit, kurang lebih hanya 15 item seperti migas, CPO, karet, kayu, dan lain-lain. Sedangkan dari Cina kita mengimpor ratusan item, mulai dari ampas, hasil pertanian, peralatan sampai ke motor dan mobil. Sebagian besar perusahaan yang menghasilkan produk-produk itu semua di Cina hanyalah industri swasta, UKM atau TVEs (www.sinarharapan.co.id/ ekonomi/industri/2003/1224/ind2.html).
Kenyataan ini sungguh berkebalikan dengan keadaan UKM kita yang kurang diberdayakan padahal memiliki potensi yang sangat besar. Jumlah UKM mencakup 99 % dari total seluruh industri di Indonesia dan menyerap sekitar 56 % dari jumlah total seluruh pekerja Indonesia (Rochman, 2003). Untuk itu sangat perlu kita lihat upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah Cina untuk memajukan industri swasta khusunya UKM, mengingat UKM kita juga sebenarnya punya kemampuan. Hal ini terbukti pada saat krisis moneter justru sektor UKM yang mampu bertahan.
Usaha Pemerintah Cina yang Dirintis Sejak Lama
Apa yang sekarang Cina nikmati dari industrinya terutama TVEs merupakan hasil usaha bertahun-tahun. Pada tahun 1986 dipimpin oleh State Science and Technology Commission (SSTC) Cina memperkenalkan Torch Program yang bertujuan untuk mengembangkan penemuan-penemuan dan penelitian-penelitian oleh universitas dan lembaga riset pemerintah untuk keperluan komersialisasi. Hasil yang diperoleh kemudian ditindaklanjuti dengan membuat New Technology Enterprises (NTEs). Selanjutnya SSTC mengembangkan 52 high-tchnology zones yang serupa dengan research park di Amerika dengan bertumpu pada NTEs tadi (Mufson, 1998). Walaupun NTEs ini bersifat perusahaan bersakala besar namun kedepannya memiliki peran sebagai basis dalam pengembangan teknologi untuk industri-industri kecil dan menengah.
Pemerintah Cina kemudian masih dengan SSTC mengeluarkan kebijakan untuk mendukung TVEs yang disebut sebagai The Spark Plan. Kebijakan ini terdiri dari 3 kegiatan utama yang berangkaian. Pertama, memberikan pelatihan bagi 200.000 pemuda desa setiap tahunnya berupa satu atau dua teknik yang dapat diterapkan di daerahnya. Kegiatan kedua dilakukan dengan lembaga riset di tingkat pusat dan tingkat provinsi guna membangun peralatan teknologi yang siap pakai di pedesaan. Dan yang ketiga adalah dengan mendirikan 500 TVEs yang berkualitas sebagai pilot project (Pamuji, 2004).
Pemerintah Cina juga berusaha menempatkan diri sebagai pelayan dengan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan oleh industri. Mulai dari hal yang paling essensial dalam memulai sebuah usaha yaitu birokrasi perizinan yang mudah dan cepat, dimana dalam sebuah artikel dikatakan bahwa untuk memulai usaha di Cina hanya membutuhkan waktu tunggu selama 40 hari, bandingkan dengan Indonesia yang membutuhkan waktu 151 hari untuk mengurus perizinan usaha (www.suaramerdeka.com/harian/0503/01/eko07.htm).
Tidak ketinggalan infrastruktur penunjang untuk memacu ekspor yang disiapkan oleh pemerintah Cina secara serius. Bila pada tahun 1978 total panjang jalan raya di Cina hanya 89.200 km, maka pada tahun 2002 meningkat tajam menjadi 170.000 km. Untuk pelabuhan, setidaknya saat ini Cina memiliki 3.800 pelabuhan angkut, 300 di antaranya dapat menerima kapal berkapasitas 10.000 MT. Sementara untuk keperluan tenaga listrik pada tahun 2001 saja Cina telah mampu menyediakan sebesar 14,78 triliun kwh, dan saat ini telah dilakukan persiapan untuk membangun PLTA terbesar di dunia yang direncanakan sudah dapat digunakan pada tahun 2009 (Wangsa, 2005).
SDM Terbaik Sebagai Pengusaha
Dalam hal SDM untuk dunia usaha Cina juga tidak tanggung-tanggung dalam mengarahkan orang-orang terbaiknya untuk menjadi pengusaha yang handal. Sejak tahun 1990-an, Cina telah mengirimkan ribuan tenaga mudanya yang terbaik untuk belajar ke beberapa universitas terbaik di Amerika Serikat, seperti Harvard, Stanford, dan MIT. Di Harvard saja, Cina telah mengirimkan ribuan mahasiswanya untuk mempelajari sistem ekonomi terbuka dan kebijakan pemerintahan barat, walaupun Cina masih menerapkan sistim ekonomi yang relatif tertutup. Sebagai hasilnya, Cina saat ini telah memiliki jaringan perdagangan yang sangat mantap dengan Amerika, bahkan memperoleh status sebagai The Most Prefered Trading Partner (Kardono, 2001).
Pemerintah Cina juga membujuk para overseas Chinese scholars and professionals, terutama yang sedang dan pernah bekerja di pusat-pusat riset dan MNCs di bidang teknologi di seluruh penjuru dunia untuk mau pulang kampung dan membuka perusahaan baru di Cina. Mantan-mantan tenaga ahli dari Silicon Valley dan IBM ini misalnya, diharapkan nantinya juga akan dapat mempermudah pembukaan jaringan usaha dengan MNCs ex-employer lainnya yang tersebar di seluruh dunia (www.mail-archive.com/bhtv @paume.itb.ac.id/msg00042.html). Tentu saja bujukan itu dilakukan dengan iming-iming kemudahan dan fasilitas untuk memulai usaha, seperti insentif pajak, kemudahan dalam perizinan, dan suntikan modal.
Indonesia Harus Bisa Mengambil Pelajaran dari Cina
Kita sebaiknya bisa belajar dari kesuksesan Cina mengembangkan dunia usaha dan industrinya. Hal ini jauh lebih baik ketimbang hanya menggerutu melihat produk-produk Cina yang membanjiri pasar dalam negeri. Merajalelanya produk-produk Cina dengan harga yang murah dan berkualitas harus dilihat tidak hanya sebagai ancaman, namun juga sebagai pemicu agar Indonesia bisa bergerak ke arah perbaikan. Pada kesempatan ini penulis dengan keterbatasan kapasitas yang dimiliki akan mencoba merumuskan beberapa masukan berupa langkah yang sebaiknya kita tempuh berkaitan dengan apa yang telah dilakukan dan diraih oleh Cina.
Pertama, yaitu kita harus mencoba mengkaji kebijakan-kebijakan Cina dalam perekonomian khususnya dalam memajukan dunia usahanya. Setelah itu dirumuskan manakah yang bisa dan tepat untuk diterapkan di Indonesia. Hal ini mengingat keadaan , latar belakang, dan budaya Cina yang tidak sama dengan Indonesia.
Langkah kedua yang bisa ditempuh adalah dengan mempererat hubungan kerja sama dengan Cina, tidak saja dalam ekonomi namun juga pada bidang-bidang lainnya yang dianggap penting. Dalam bidang ekonomi dan keamanan misalnya dengan membuat nota kesepahaman tentang kerjasama dalam penanganan penyelundupan di kedua negara. Bentuk kerjasama yang lain misalnya adalah dengan melakukan sinergi industri antara kedua negara. Seperti yang sudah berjalan pada industri lilin antara Indonesia dan Cina, dimana terdapat kesepakatn tidak tertulis dalam pembagian fokus industri, dengan pembagian industri hulu dan menegah yang ditangani Indonesia sedangkan hilir dipegang oleh Cina.
Ketiga, adalah dengan menciptakan budaya wirausaha di Indonesia. Hal ini bisa dilakukan dengan meniru langkah pemerintah Cina dengan kebijakan-kebijakannya dalam merangsang munculnya para pengusaha-pengusaha baru. Akan tetapi apabila dilihat lebih cermat, sebenarnya yang menjadi masalah utama di Indonesia terletak pada paradigma berpikir masyarakatnya. Di Indonesia hampir tidak ada kita kita lihat keinginan yang besar dari kalangan terdidik untuk menjadi pengusaha.
Penyebabnya bisa jadi karena malas dan takut mengambil resiko untuk berjuang dari nol apabila menjadi pengusaha. Masyarakat kita juga pada umumnya menaruh simpati yang lebih besar pada profesi-profesi yang secara praktis terlihat ekslusif, seperti dokter, akuntan, dan pengacara dibanding dengan wirausaha. Keadaan ini lebih diperburuk dengan sistem pendidikan kita yang cenderung mengabaikan pelajaran tentang kewirausahaan dan kepemimpinan. Hal ini sangat berkebalikan dengan budaya wirausaha yang sangat kental dari penduduk Cina.Langkah keempat adalah dengan memaksimalkan peran akademisi yaitu peneliti untuk menunjang dunia usaha. Selama ini diantara banyak kendala dunia usaha kita terutama UKM, yang paling besar adalah dari sisi teknologi dan metode yang tidak efisien dan jauh tertinggal dari pesaingnya di luar negeri. Untuk itu kiranya para peneliti mau turun dari menara gading untuk mau membantu penelitian industri-industri di Indonesia. Sudah saatnya penelitian yang dilakukan bisa lebih membumi sehingga dapat juga dinikmati oleh industri-industri kecil dan menengah.
Faktor makanan
Ikan merupakan makanan bagi orang China. Sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam ikan terdapat unsur-unsur yang sangat membantu kerja otak diantaranya adalah protein. Cara penyajiannya pun tidak dengan dimasak matang. Ikan yang sudah ditangkap hanya diberikan bumbu yang ditaburkan di sisi ikan tersebut. Sehingga kandungan protein di dalam ikan tersebut tidak hilang. Selain ikan, masyarakat China juga banyak menghidangkan sayuran hijau. Dengan keduanya menjadikan rakyat China mempunyai otak yang cemerlang.

Faktor Pendidikan
Ketika seorang anak tumbuh dewasa, seorang ayah akan mengambil keputusan pakah anak tersebut mengenyam pendidikan atau hanya menjadi penjaga gudang? Hal ini ditentukan dari bakat sang anak. Jika anak lebih condong ke pendidikan maka sang ayah tidak segan-segan untuk menyekolahkan anaknya hingga jenjang sekolah tinggi. Namun jika sang anak tidak tampak dalam dirinya untuk sekolah maka sang ayah akan menempatkan ia menjadi penjaga gudang saja. Kurang lebih begitulah cara orang China mendidik anak.
Lebih mulia jadi pedagang (dari pada jadi karyawan)
Orang China percaya bahwa hanya dengan berdaganglah mereka dapat menjadi kaya dan meningkatkan taraf hidup mereka. Dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan, kemewahan dan kebahagiaan. Kalau dulu ajaran Konfisianisme menganggap bahwa golongan pedagang menindas dengan mengambil keuntungan berlebih sehingga tidak begitu dihormati, maka ajaran tersebut ditafsirkan kembali dan malah memberi semangat bagi orang Tionghoa agar melibatkan diri dalam perdagangan. Menurut Ann Wang Seng, kedudukan sebagai pedagang dilihat lebih tinggi daripada pegawai, meskipun gajinya lebih besar. Berdagang sendiri berarti sesorang dapat menjadi bos dan tuan. Orang yang berdagang juga dikatakan berani dan hanya orang yang berani yang memiliki kesempatan menjadi kaya dan sukses.
Kerja keras, kerja keras dan kerja keras (kerja efektif)
Kalau dibilang nothing can replace hardwork itu memang ada benarnya. Salah satu resep keberhasilan dagang orang China adalah kerja keras. Kebanyakan jam kerja mereka lebih panjang dari orang lain. Walaupun sudah berhasil, mereka juga tetap bekerja antara 16-18 jam sehari. Banyak pengusaha sukses dapat lahir tanpa bekal apapun, kecuali semangat, keyakinan dan usaha yang tidak mengenal kata jemu. Orang China percaya bahwa hanya dengan bekerja keras dan berani membuka peluang, mereka akan berhasil.

Risk taker (OINK! luv it)

Selain daya juang dan semangat yang tinggi, hal menonjol lainnya adalah sikap risk taking. Bagi orang China, pedagang sejati dan pandai adalah yang menyukai risiko dan tantangan. Semakin tinggi risiko, makin banyak peluang yang tersedia. Selain itu, masalah juga harus dijadikan batu loncatan, bukannya penghalang untuk berhasil.
Pintar melihat peluang (Buka mata, liat sekeliling)
Ada sebuah pepatah yang mengatakan, ’tinggalkan orang China di mana saja, mereka akan dapat hidup dan menciptakan peluang dagang. Orang China adalah bangsa yang paling fleksibel, mudah berubah dan menyesuaikan diri di manapun. Mereka akan dapat hidup dan mencari makan di manapun mereka berada. Orang China mudah beradaptasi untuk menyesuaikan dengan perubahan iklim ekonomi dan perilaku pasar. Tak heran, banyak peluang bisnis yang mereka ciptakan dari bisnis yang awalnya dianggap tidak menguntungkan, seperti menjual air di pinggir jalan, berjualan surat kabar lama, kaleng kosong dan lain sebagainya.
Mulai dengan usaha ritel (Suatu hal tak kan ada seblum dicoba)
Dasar perdagangan orang China adalah toko ritel. Mereka belajar mengurus dan mengendalikan urusan jual beli melalui perdagangan toko ritel. Menguasai toko ritel berarti akan menguasai pasar, dan kemudian menjadi penentu bagi kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Tidak heran jika mereka menguasai bukan saja urusan jual beli, namun juga pengeluaran, pemasaran, distribusi, promosi sampai menentukan laku atau tidaknya produk itu.
Jaringan yang solid (Koneksi di banyakin fren)
Kalau selama ini kita lihat jaringan bisnis China sangat kuat di antara sesama mereka, itu karena konsep bisnis mereka. Mereka menganggap bahwa setiap pedagang saling melengkapi. Misalnya, restoran akan mengambil suplai bahan makanannya dari toko-toko makanan yang berada di sekitarnya. Dengan demikian, perdagangan di kawasan itu akan berkembang pesat karena sudah terwujud sikap saling membantu dan saling dukung yang kuat di kalangan pedagang. Bagi orang Tionghoa, kegiatan perdagangan perlu diperbanyak ragam dan jenisnya karena selain dapat memberikan pilihan kepada pembeli, hal ini juga dapat membantu pedagang lain mendapatkan penghasilan. Etika yang tidak tertulis ini memungkinkan para pedagang Tionghoa dapat hidup di satu kawasan dan menguasai pasar.
Sedekah
Agar keuntungan terus bertambah, sebagian keuntungan harus dialokasikan bagi mereka yang membutuhkan. Orang memercayai bahwa derma yang disalurkan kepada orang miskin, institusi pendidikan, organisasi sosial, panti jompo, golongan cacat dan pelajar-pelajar yang tidak mampu bukan saja suatu hal yang baik, namun juga akan mendapat berkah. Keuntungan berderma mungkin bukan dalam bentuk materi, melainkan nama baik, dan budi pekerti yang senantiasa akan dikenang.
Dalam budaya Cina, orang Cina melakukan tirakat dengan makan bubur sebelum sukses. Dalam ilmunya R.Kiyosaki, kita tidak boleh tergoda untuk memiliki Liabilitas, sebelum Asset kita benar-benar bekerja menghasilkan kekayaan bagi kita.
Alhasil, China berhasil dengan adanya usaha yang keras dari diri pribadi. Sehingga China bisa menjadi negara yang sukses dan berkembang. Maka benarlah apa-apa yang dikatakan oleh Nabi SAW “tuntutlah ilmu walau sampai di negeri China”, semua itu terbukti dengan kesuksesan China pada zaman dahulu hingga sekarang

Jumat, 17 Agustus 2012

Sejarah Jembatan ampera

Ide untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang ”Seberang Ulu dan Seberang Ilir” dengan jembatan, sebetulnya sudah ada sejak zaman Gemeente Palembang, tahun 1906. Saat jabatan Walikota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, tahun 1924, ide ini kembali mencuat dan dilakukan banyak usaha untuk merealisasikannya. Namun, sampai masa jabatan Le Cocq berakhir, bahkan ketika Belanda hengkang dari Indonesia, proyek itu tidak pernah terealisasi.
Pada masa kemerdekaan, gagasan itu kembali mencuat. DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan pembangunan jembatan kala itu, disebut Jembatan Musi dengan merujuk na-ma Sungai Musi yang dilintasinya, pada sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956. Usulan ini sebetulnya tergolong nekat sebab anggaran yang ada di Kota Palembang yang akan dijadikan modal awal hanya sekitar Rp 30.000,00. Pada tahun 1957, dibentuk panitia pembangunan, yang terdiri atas Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Pendampingnya, Walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini melakukan pendekatan kepada Bung Karno agar mendukung rencana itu.
Usaha yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, yang didukung penuh oleh Kodam IV/Sriwijaya ini kemudian membuahkan hasil. Bung Karno kemudian menyetujui usulan pembangunan itu. Karena jembatan ini rencananya dibangun dengan masing-masing kakinya di kawasan 7 Ulu dan 16 Ilir, yang berarti posisinya di pusat kota, Bung Karno kemudian mengajukan syarat. Yaitu, penempatan boulevard atau taman terbuka di kedua ujung jembatan itu. Dilakukanlah penunjukan perusahaan pelaksana pembangunan, dengan penandatanganan kontrak pada 14 Desember 1961, dengan biaya sebesar USD 4.500.000 (kurs saat itu, USD 1 = Rp 200,00).
Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.
Pada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.
Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara. Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat).
Sekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan sebagian masyarakat.



Rabu, 15 Agustus 2012

15 Daftar negara terkaya di dunia berdasarkan PDB

1. Amerika Serikat - $12,229,276
http://3.bp.blogspot.com/_ty8j-bBG0xw/TQ8PZbQmcgI/AAAAAAAABxg/SAh_dSQ_uGU/s1600/new-york-city.jpg 


Waw! Siapa sih yang gak kenal sama negri sakura ini. Negri yang khas dengan anime manga ini memiliki PDB hampir 4 juta dollar!

4. India - $3,729,533
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQawoqjXYoh84btSp2XRmK4WZMvTvzn1lb6obid3tIex_7Su3fYmtVjMMewcE9gD8ZQ3Bo6f_mTH9faXwQ0WKsEqITEfmM0OlFKUBh5XPuSfq84FpmYVpdfzQr2qsuQMH_0dsCzkZTquUZ/s1600/photo_lg_india.jpg
Negeri Hindustan (+Pawang Ular) ini menduduki urutan ke-5

5. Jerman - $2,436,004
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI3kGEwAcRCibmVU3v-I47ztoJW7SCjfMWVmPZsEv7VXiaDzpB8cvE-eHah4OUZeE9l-23DJFyS-8qh3PrWVNif6lzGAa5Hos5GHKGUA-_tP3HdJSn-0hhIMfa3XzCUJ1dxxOtPBuS8KU/s1600/germany-hamburg.jpg
Jerman menempati PDB urutan ke-5 di dunia!

6. Inggris - $2,006,078
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS6yo8eIAH6KTkpUedutqba03jvXByZRcMPJc86eTAbiDVIWoS1SUJS29BZg5w9tdys-hME1T4kcw0zj_vsnkR0mcr0WqH6Rde-IcpvOw_KDOvA5UBXPtfkqRlBxBRBkshG9Qol5z7eQ5x/s1600/London.jpg
Jeng-Jeng inilah negara yang terkenal dengan jam gadang raksasa alias big ben. Negara ini memiliki PDB melebihi 2 juta dollar!

7. Prancis - $1,835,696
http://multiply.com/mu/rainbowbaby/image/5/photos/15/500x500/2/eiffel-tower.jpg?et=hi34HSqT1BvSTDeNBC6T%2CA&nmid=117654787
 Prancis menempati posisi ke 7

8. Italia - $1,713,399
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggQuFI3TE4F09BYzMIXFryLsSzSh1fwDJF3S-ejH640E06LH6Sr7Z6q4aNj32-KSWSviKV4RypLFQB-UENvG1itmPXz_Ta4VbWDHr-AyFI5WEDglxVtVTXv3zkuti0rI6AS6t-697gpiM/s1600/italy-top-things-to-do.jpg
 Negara Pasta ini memiliki PDB sebesar 1.7 juta dan menempati posisi ke 8 (Dapet duit dari jualan pizza tuh,,)

9. Brazil - $1,594,482
http://www.worldtimeserver.co/Cities/Images/Brasilia.jpg
Negri Piranha ini selain terkenal akan menakjubkannya Hutan Hujan Amazone, negri ini menduduki peringkat 9.

10. Russia - $1,576,226
 

Negara bekas Uni Soviet ini memiliki PDB sebesar >$1.500.000 (abis jualan peralatan perang ke indonesia)

11. Spanyol - $1,576,226
 http://www.hickerphoto.com/data/media/185/lumbracle-valencia-spain_11268.jpg
Negri Matador ini menempati posisi ke 11 dengan PDB sebesar 1,576,226 Dolar

12. Mexico - $1,094,301
 

 Negri Bangsa Maya ini menempati posisi ke 12

13. Kanada - $1,089,645
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxj5csbPSS2zNA-TGvZZTbA6Lnpd0ZMu-nEGdIxIkvGg4mQcuSfIVxGQly-wh-u91WeS00uKWczYgFrbCYvOW0mcaoFEPQpxJnFTXztkTtFg-drtM_1gPLIkSQ-nC46DIhUzwuGB3YTRQ/s1600/0cfe8_Canada.jpg
 Negara Kanada menempati posisi ke 13


14. Korea Selatan - $1,069,042
 http://www.studyabroaddomain.com/wp-content/uploads/2010/11/south-korea.jpg
Negara yang terkenal akan boyband dan girlbandnya ini menempati posisi ke 14.. dengan PDB sebanyak 1.069.042 Dollar! 


15. Indonesia - $886,333

http://matanews.com/wp-content/uploads/Demo-di-bundaran-HI.jpg
Wow, Negara kita ternyata duduk di peringkat ke-15 di dunia... Namun, Hal ini amat disayangkan karena kemakmuran & kesejahteraan yang tidak merata di indonesia. Padahal sudah terbukti bahwa PDB indonesia dapat mengalahkan Australia! (By The Way, Australia sebenernya nomer 16..)

Selasa, 14 Agustus 2012

KOREA SELATAN DARI NEGARA MISKIN MENJADI NEGARA MAJU

1950, KOREA SELATAN adalah salahsatu negara termiskin di dunia. Sama miskinnya dengan negara-negara termiskin di Afrika dan Asia. Ekonominya hanya bersandar pada pertanian, belum lagi sempat hancur gara-gara pendudukan Jepang dan Perang Korea. Dalam 4 dekade, Korea Selatan berubah cepat dari negara termiskin, menjadi salahsatu Negara paling kaya dan tercanggih di dunia dengan nilai ekonomi Trilyunan dollar.
Tahun 1963, GDP perkapitanya cuma $100. Tahun 1995 sudah $10.000. 2007, $25.000. Goldman Sachs meramalkan Korea tahun 2050 nanti akan jadi negara terkaya nomor 2 di dunia, mengalahkan semua bangsa lainnya kecuali Amerika dengan pendapatan perkapita $81.000. Korea, juga tercatat sebagai bangsa dengan kecepatan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah. 
korea sebelum mengalami kemajuan
korea setelah mengalami kemjuan pesat
Produk-produk elektronik Korea, Samsung dan LG, telah menguasai dunia. Dari ponsel canggih, televisi plasma, LCD, sampai semikonduktor. LG sendiri sekarang adalah perusahaan pembuat panel plasma terbesar di dunia. Samsung, adalah konglomerat terbesar di dunia, yang hanya kalah oleh General Electric.
Industri pembuatan kapal Korea, Hyundai dan Samsung Heavy Industries, adalah yang terbesar di dunia dan mengalahkan Jepang tahun 2004. Hyundai, juga menjadi perusahaan otomotif ke 5 terbesar di dunia.
Korea juga telah jadi negara termaju di dunia dalam hal infrastruktur teknologi. Sejak tahun 2000, seluruh masyarakat Korea telah menikmati jaringan internet 100 Mbit/detik, siaran televisi interaktif high-definition, teknologi komunikasi 4G.
Awalnya biasa saja
Ekonomi dibangun dengan membangun industri-industri standar negara berkembang, tekstil, sepatu, yang mudah dan ringan. Tapi pemerintah sudah sekaligus mempersiapkan segalanya, infrastruktur, sumberdaya, dan pengetahuan untuk level industri selanjutnya. Industri berat dan strategis, baja, otomotif, perkapalan. Bukan untuk dimajukan, tapi untuk mengusai dunia.
Sejak awal, strategi besar Korea adalah export oriented. Mereka harus mempersiapkan diri dan berjuang untuk merebut pasar dunia! Ini akibat dari keadaan yang sama seperti Jepang, sumberdaya alam yang sangat terbatas dan pasar dalam negeri yang kecil. Export Oriented! Berjuang keras sejak dini untuk merebut pasar dunia.
Pemerintah memberikan dukungan yang kuat untuk dunia usaha. Infrastruktur, modal yang murah, pajak rendah untuk industri unggulan, dan, sumberdaya manusia berkualitas tinggi. Birokrasi dibuat super efisien dan berkualitas tinggi. Para birokrat dididik dengan proses belajar dan disiplin kelas dunia. Hanya yang terbaik yang ada dalam birokrasi. Yang tidak efisien, langsung dipotong. Tidak ada waktu untuk birokrasi korup.
Para konglomeratnya, Hyundai, Samsung, dan LG juga adalah pejuang yang sangat nasionalis. Mereka pada dasarnya akan berjuang mati-matian menembus pasar dunia demi kemajuan bangsa Korea. Dengan, atau tanpa bantuan dari pemerintah.
Para pemimpin Korea juga punya visi yang sangat maju dalam penyerapan dan pengembangan teknologi. Inilah kunci dari semua bangsa-bangsa termaju. Tahun 1959, pemerintah Korea sudah mendirikan Korean Atomic Energy Commision. Pertengahan tahun 1960, Kementerian Sains dan Teknologi dibentuk. Lalu Korea Institute of Science and Technology yang dibentuk untuk riset industrial.
Dan setelah itu, proses pembelajaran sains dan teknologi dilakukan secara besar-besaran. Para ilmuwan asing dan segala macam teknologi terbaru dari Barat diserap habis-habisan. Persis seperti Jepang. Riset dan penelitian digalakkan, orang-orang serta badan-badan riset yang unggul diberi dana yang sangat besar oleh pemerintah. Industri-industri dengan potensi pasar masa depan yang besar dianalisis dan dikejar habis-habisan, baik oleh pemerintahnya maupun swasta.
Industri-industri utama Korea Selatan sekarang adalah otomotif, semikonduktor, elektronik, pembuatan kapal, dan baja. Korea juga dengan intens mengembangkan industri-industri strategis masa depan, seperti Nanoteknologi, Bioteknologi, Teknologi Informasi, Robotika, dan teknologi ruang angkasa.
Korea mempunyai robot humanoid ke 2 di dunia, HUBO, robot berkepala Einstein. (Robot humanoid pertama dunia adalah Asimo dari Jepang). Korea juga berambisi menjadi “World’s Number 1 Robotics Nation”, bangsa pengguna robot terbesar dunia, 2025 nanti.
“THE KOREAN BIG SECRET!”
Dan bagaimana cara agar bangsa Korea punya kemampuan yang tinggi untuk menyerap sains dan teknologi ? Kuncinya adalah ….
Pembangunan manusia-manusia unggul!
Manusia-manusia unggul yang punya kemampuan tinggi dalam menyerap ilmu dan teknologi. Pembangunan manusia-manusia unggul, lewat pendidikan unggul. Pendidikan terbaik di dunia.
Sejak lama, pemerintah telah berjuang agar anak-anak Korea memiliki nilai matematika dan sains yang tinggi. Tidak dalam ukuran Korea sendiri, tapi dalam skala global. Jadi sistem pendidikan terbaik di dunia harus dibentuk.
Ahli-ahli pendidikan terbaik di dunia, pakar-pakar sains dan teknologi termaju didatangkan untuk membentuk sistem pendidikan Korea. Berbagai usaha dilakukan agar universitas-universitas di Korea bisa sejajar, dengan Harvard dan MIT, terutama dalam advanced science dan technology.
Sejak awal 70-an, walaupun sangat berat, pemerintah telah memberikan lebih dari 20% anggarannya untuk mengakselerasikan proses belajar bangsa itu. Untuk menciptakan generasi super cerdas. Anak-anak Korea juga didorong untuk belajar ke kampus-kampus paling terkemuka dunia, Harvard, Princeton, MIT.
Dan Korea telah berhasil. Tingkat IQ Korea secara nasional adalah yang tertinggi di dunia. Dan anak-anak Korea juga memiliki ranking teratas dalam kemampuan matematika, sains, problem solving, dan membaca dalam peringkat OECD, Organisation for Economic Co-operation and Development.